Part 44

5.8K 632 126
                                    

Kini Prilly dan Acin pun berjalan untuk melihat keadaan desa yang telah di belinya, dia bingung mau di jadikan apa tempat ini.

"Menurutmu desa ini lebih baik di jadikan kebun binatang atau Disneyland?" Ucap Prilly.

"Menurut eim tidak usah di bangun Nyonya karena kasihan masyarakat yang tinggal disini harus di gusur." Ucap Acin.

"Aku hanya berantisipasi kalau wanita jamet itu bermacam macam denganku lagi aku akan menggusurnya." Ucap Prilly.

"Menurut eim lebih baik di jadikan kebun binatang saja karena ini alamnya masih sangat bagus." Ucap Acin.

"Baiklah tetapi kamu yang menjadi pawang singanya ya." Ucap Prilly.

Membuat Acin melotot.

"Nyonya yang benar saja masa eim? Eim tuh cocoknya menjadi pawangnya para lelaki tampan Nyonya." Ucap Acin.

Prilly pun hanya menatap Acin jijik.

"Nyonya nanti pemerintah pusat Sulawesi akan kesini untuk mengasih sertifikat desa yang telah anda beli." Ucap Acin.

Prilly pun mengangguk.

"Loh Nyonya itu di tempat penginapan kita kenapa ramai ramai?" Tanya Acin bingung.

Prilly pun langsung berjalan menuju ke tempat penginapannya untuk memastikan apa yang terjadi.

"Ini dia orangnya! Wanita ini tidak pantas tinggal disini! Dia sudah menampar puteri saya tanpa sebab lebih baik kamu cepat angkat kaki dari sini!" Ucap Nulu.

Prilly pun hanya tertawa sinis lalu melepit kedua tangannya di depan dada.

"Kenapa aku harus angkat kaki dari sini?" Tanya Prilly.

"Karena kamu telah menamparku dan ini adalah tempatku jadi kamu harus tahu diri dan ikuti semua perintahku!" Ucap Lira tersenyum sinis.

"Kalau aku tidak mau kamu mau apa?" Tanya Prilly.

"Aku akan memaksamu pergi dari sini asal kamu tahu apapun aku bisa lakikan karena aku adalah anak kepala desa disini? Kenapa kamu menyesalkan telah bermacam macam denganku?" Ucap Lira dengan tersenyum sinis.

"Bila kamu menyesal dan masih ingin tinggal disini cepat berlutut dan meminta maaf kepada puteriku!" Ucap Nulu.

"Betul aku akan memaafkanmu bila kamu berlutut kepadaku,tetapi kalau kamu tidak mau ya aku akan mengusirmu secara paksa." Ucap Lira.

"Saya tidak akan membiarkan kekasih saya berlutut kepada kalian!" Ucap Ali dengan sorot mata tajamnya.

"Dokter Raphali ini supaya pacar anda disiplin bahwa dia harus tahu diri karena dia berada di tempat kami!" Ucap Nulu.

"Tetapi kalian sudah keterlaluan! Saya tidak bisa menerima kekasih saya direndahkan seperti ini!" Ucap Ali.

"Dokter Raphali seharusnya anda malu memiliki kekasih yang tidak tahu tata krama seperti dia, lebih baik kamu denganku aku yang punya kuasa disini karena ayahku adalah kepala desa." Ucap Lira.

Prilly pun tersenyum sinis.

"Kalian selalu berlindung di belakang jabatan kecil itu terus, tetapi kalian harus tahu bahwa sedikit pun aku tidak takut dengan kalian." Ucap Prilly.

"Sombong sekali kamu! Baik kalau itu mau kamu aku akan mengusirmu sekarang juga cepat pergi!" Ucap Lira menarik tangan Prilly.

Prilly pun menghempaskan Lira dan mendorongnya dengan kuat sehingga Lira jatuh ke tanah.

"Kalian lihat! Dia bahkan berani mendorong puteriku hingga jatuh! Wanita ini pantas untuk di usir dari sini! Cepat bawa dia pergi!" Ucap Nulu.

"Tunggu dulu!" Ucap seorang lelaki dengan pakaian dinasnya yaitu pemerintah pusat bersama kepala desa.

Graceful WomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang