🌼
Kedua manusia berbeda gender itu saling menatap dalam panas, bahkan ketika Jackson keluar dari kamar mandi berpakaian lengkap.
Pria itu melirik mereka berdua dan menggelengkan kepalanya sebelum akhirnya menatap Jennie yang matanya masih tidak tertuju padanya. Jackson bisa merasakan ketegangan, meskipun dia tidak tahu apa yang sedang terjadi.
"Aku pergi. Aku akan meneleponmu nanti, Jane." ucapnya sedikit tergesa-gesa, meraih jaketnya sebelum mengayunkan ke atas bahunya.
Jennie berdiri dengan selimut yang menutupi tubuhnya. Mendekati Jackson dan mengabaikan Taehyung, wanita itu tersenyum sebelum memberikan ciuman lembut di bibir Jackson.
"Okay."
Jennie menatap pintu yang tertutup di belakang pria yang dicintainya dan tiba-tiba wanita itu pura-pura mendesah, berpaling menatap Taehyung yang melambangkan kemarahan.
"Kau memintaku kesini bahkan saat kau masih bersamanya." ucap Taehyung setelah beberapa detik dilanda keheningan. "Apa kau sedang menunjukkan padaku bagaimana dia adalah kekasih yang buruk?"
Jennie benar-benar terkejut dengan kata-katanya. "Dia adalah kekasih yang jauh lebih baik daripada yang pernah ada."
"Kau tidak akan bisa berdiri tegak jika aku yang menidurimu beberapa saat yang lalu. Kau akan terlalu terengah-engah untuk berbicara dan tentu terlalu lelah untuk berjalan-jalan." ucap Taehyung, nadanya lebih lembut daripada beberapa menit yang lalu, ditambah seringai diwajahnya.
Jennie menelan ludah, mengetahui semua itu benar, tapi dia tidak akan membiarkan Taehyung menang
Kepala Taehyung sedikit bersandar, matanya menelisik tubuh Jennie dari atas sampai kebawah sebelum kembali menatap matanya. "Aku bisa bercinta denganmu sekarang hanya untuk menunjukkan betapa benarnya aku, tapi aku akan menyimpan energiku untuk bulan madu kita."
Kemarahan Jennie meningkat, semua alasan untuk lebih membenci pria itu kembali menguar. "Kau bajingan sialan."
Taehyung mendengus. "Kau masih memiliki lidah kecil berapi-api yang sangat aku sukai."
"Aku tidak tahu permainan sialan apa yang sedang kau rencanakan saat kau memutuskan untuk kembali kesini, tapi jika kau berpikir kau akan dengan mudah meniduriku dalam pernikahan ini, kau sebaiknya mencuci otakmu, Tuan Kim."
"Aku mempunyai rencana untuk itu dan tentu saja itu akan terjadi. Karena kau tidak pernah bisa menolakku." ucap Taehyung sambil menyeringai.
Jennie ingin menampar tampang sombong dari wajah bajingan itu ketika ia berdiri disana dengan semua kesombongan dan egonya.
"Kau bajingan. Apa yang kau inginkan dariku dan kenapa kau kembali hanya untuk melakukan hal yang sama yang telah kau lakukan padaku bertahun-tahun yang lalu?" tanya Jennie dengan marah.
"Aku kembali untuk menebusnya dan menyelamatkan perusahaan Ayahmu." jawabnya dengan tenang.
"Dan bagaimana jika aku tidak setuju untuk menikah denganmu tanpa alasan?"
"Lalu, aku takut perusahaan Ayahmu akan hilang seperti angin."
Lihatlah caranya menjawab? Terlihat mudah sekali bukan?
"Lagipula, dimana Istrimu yang cantik itu? Dimana dia saat suaminya melakukan hal gila seperti ini?" Jennie menuntut dengan kasar, mengingat itu menjadi salah satu alasan Taehyung meninggalkannya.
"Masih banyak hal yang tidak kau mengerti, Jane." Taehyung menyerah.
"Oh, kurasa aku cukup mengerti. Hanya jawab aku, Kim. Dimana dia?" seru Jennie sedikit lebih keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wedding Bed ✔️
FanficPassion. Price. Possession. Hanya ada dua hal yang disukai Jennie Gray selain heels enam inci dan penthouse suite miliknya. Seks dan keluarganya. Ketika Ayahnya mengusulkan pernikahan untuk menyelamatkan bisnis keluarga mereka, Jennie terkejut-terle...