Sebagian dari diri Taehyung merasa bersalah atas apa yang dia lakukan, tetapi sebagian yang lain mengatakan ini adalah hal yang benar untuk dilakukan. Dia tahu dia telah membuat kesalahan bodoh di masa lalu, tetapi di sinilah dia, siap untuk memperbaiki kesalahannya. Dia menyadari bahwa dia tidak akan menemukan Jennie-nya yang polos dan lugu lagi, tapi jika memang wanitanya telah berubah, dia berharap bahwa itu bukan perubahan yang drastic.
Dan sayangnya, dia salah besar. Taehyung salah jika berpikiran seperti itu.
Jennie yang sekarang adalah —Jennie dewasa dengan mulut tajamnya yang tidak perah ia harapkan sebelumnya, tapi pria itu sangat antusias untuk mencari tahu lebih banyak tentangnya. Taehyung tahu dia bisa mendapatkan setiap info hanya dengan jentikan jarinya jika dia mau, tapi dia ingin mencari tahu sendiri.
Ya, Jennie mengatakan kepadanya dengan terus terang bahwa dia menyukai seks bebas. Taehyung tidak bisa membayangkan Jennie-nya bersama pria lain —dia hanyalah wanita cantik dengan kepolosannya bertahun-tahun yang lalu, tapi saat ini......memikirkan bahwa Jennie bersama pria lain saja sudah membuatnya marah.
Malam itu, Taehyung ingin sekali merobek leher pria yang sedang bersama Jennie. Butuh semua kekuatan yang ia miliki untuk menahan dirinya agar tidak memukuli Jackson sampai babak belur, tapi Taehyung berjanji pada dirinya sendiri bahwa jika dia melihat pria itu lagi maka ia akan melakukannya.
Ketika melangkah memasuki hotel, Taehyung melihat pria yang sama dengan pria yang berada di kamar Jennie bersamanya sedang berjalan keluar. Dia tidak melihat Taehyung saat ia melangkah pergi tapi Taehyung bertanya-tanya kenapa pria itu ada disini.
Apakah dia bersama Jennie? Memikirkan itu saja sudah membuat amarahnya meuncak. Dengan tergesa menghampiri meja resepsionis. "Biarkan aku naik ke penthouse Jennie sekarang."
"Maaf, aku harus menelepon dan—""Sekarang atau aku bersumpah, kau tidak akan memiliki pekerjaan lagi setelah ini." Ancam Taehyung.
Dengan ragu-ragu, resepsionis itu menjawab dengan tegang. "Baiklah."
Dengan segera memasuki lift dan memencet tombol 15. Ketika lift terbuka Taehyung disambut oleh raut wajah Jennie yang terkejut.
"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Jennie dengan marah, membenarkan letak handuk di badannya mengingat dia baru saja mengganti pakaiannya.
Tapi Taehyung memiliki pemikiran berbeda. Melihat Jennie yang hanya memakai handuk dan melihat pria brengsek itu baru saja pergi meninggalkan hotel, semakin membuat amarahnya memuncak.
Mengecap bibirnya dan melangkah mendekati Jennie. "Terlepas dari situasinya, ini masih hari pernikahan kita, Jane."
Jennie benar-benar tidak mengerti dengan apa yang dimaksud pria itu, tapi dia tidak tertarik untuk mencari tahu, karena dia sudah sangat lelah. "Keluarlah!"
Meletakkan satu tangannya di pinggang dan menyugar rambutnya, Taehyung berkata. "Apa kau tidak merasa malu? Ini bahkan belum satu jam setelah pernikahan kita berlangsung dan kau langsung mengundang seorang pria ke tempat tidurmu!"
Jennie tidak tahu apa yang dia katakan, tapi sepertinya ia tau harus melakukan apa.
"Apa kau cemburu, Kim?" dengus Jennis, melipat tangan di dadanya.
Hidung Taehyung berkobar karena marah. "Jika kau akan mengolok-olokan pernikahan ini, maka pikirkan lagi apa konsekuensi yang akan kau terima, Jane."
Jennie menggertakkan giginya, tidak bisa menutupi kemuramannya. "Aku akan melakukan apa pun yang aku inginkan, menikah atau tidak."
Tatapan mereka terkunci dalam pertempuran sengit selama beberapa waktu, tidak ada yang menyerah saat mereka mengambil bagian dalam pertengkaran yang sunyi. Akhirnya Taehyung tersenyum, mengejutkan Jennie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wedding Bed ✔️
FanfictionPassion. Price. Possession. Hanya ada dua hal yang disukai Jennie Gray selain heels enam inci dan penthouse suite miliknya. Seks dan keluarganya. Ketika Ayahnya mengusulkan pernikahan untuk menyelamatkan bisnis keluarga mereka, Jennie terkejut-terle...