Hari itu akhirnya tiba, hari ketika Jennie akan melakukan tindakan terakhirnya. Taehyung masih tidak mengucapkan sepatah kata maaf padanya atau menjelaskan tindakannya hari itu.
Nayeon masuk ketika Jennie sedang berkecamuk dengan pikirannya. Nayeon telah menjadi seberkas cahaya baginya selama beberapa hari terakhir, dia bersemangat untuk merencanakan pernikahannya dengan Mino. Tentu saja Jennie bahagia untuk temannya –Itu adalah berita terbaik yang dia dengar sejak Taehyung masuk kembali dalam hidupnya.
"Hei, Jane. Ada apa?" Tanya Nayeon, mengambil tempat duduk di sebelah Jennie di tempat tidur.
Jennie menghela nafas, menatap temannya ... "Aku sedang berpikir untuk melakukan sesuatu tetapi aku butuh pendapatmu terlebih dahulu."
"Apa itu?"
"Aku ingin mengakhiri pernikahan ini." katanya, menelan ludah dan tidak mengerti mengapa kata-kata itu terasa berat di lidahnya.
"Jane– Why?"
"Orang tuaku bilang perusahaan itu akan bangkrut walaupun mereka adalah miliarder —walaupun mereka memiliki banyak bisnis.....tapi itu bukan intinya. Jika itu alasan mereka untuk menikahkanku dengan Taehyung, maka aku berencana untuk menggunakan warisanku untuk menyelamatkan perusahaan." Ujarnya dengan yakin, memperhatikan mulut temannya yang terbuka lebar karena terkejut.
"Jane, itu uangmu. Kakek–Nenekmu memberikan itu padamu sebelum mereka meninggal." Responnya, berusaha untuk menghentikan pikiran konyol sahabatnya.
"Aku tahu, tapi kupikir aku masih mempunyai sisanya, ditambah dengan uang tabunganku."
Alis Nayeon menyatu karena penasaran. "Memangnya berapa banyak yang mereka tinggalkan untukmu?"
"$15 juta untukku dan Mino..." jelasnya, terdiam dan melirik Nayeon. "Kupikir Mino memberitahumu."
"Sial, dia hanya bilang bahwa itu banyak sekali, tapi kurasa tidak akan sebanyak itu. Itu dua kali lipat dari yang ditinggalkan orangtuaku."
"Ya, dan kau akan tetap kaya. Tapi bagaimanapun, ini satu-satunya hal yang bisa kupikirkan untuk membebaskan diriku."
"Bagaimana jika Taehyung tidak menerimanya?"
"Paling tidak dia akan melihat seberapa seriusnya aku ingin keluar dari pernikahan ini, dan aku tidak akan berhenti hingga aku kembali bebas." ucapnya dengan keyakinan.
"Jane....kau sedang putus asa, benar?"
Jennie menelan ludah dan menatap lantai kosong. "Lebih dari yang kau tahu."
Nayeon memeluknya. "Lakukanlah, jika itu yang kau inginkan, Jane. Kau tidak harus menghadiri pesta malam ini."
Menjauhkan tubuh dari sang sahabat lalu menghela nafas pasrah. "Pesta malam ini dan perpisahan yang akan terjadi nanti pasti akan meyakinkan media tentang apa yang mereka pikirkan selama ini. Bahwa ini semua palsu dan hei ...." Jennie mengangkat bahu dan melirik Nayeon. "Aku tidak pernah bisa mengatakan tidak untuk pesta…."
Nayeon tersenyum. "Kau tahu, aku akan selalu mendukungmu."
"Terima kasih, Nay."
🌼
Jennie menatap dirinya di cermin untuk terakhir kalinya sebelum menarik napas dalam-dalam dan merapikan dressnya. Mengambil tas emasnya, lalu meninggalkan kamar dan menuruni tangga, merasa Taehyung pasti sudah menunggunya.
Saat ia turun dari tangga, dia melihat Taehyung keluar dari sebuah ruangan sembari menyesuaikan kancing jasnya. Pandangan mereka bertubrukan dan Jennie menahan napas ketika melihat sorot matanya. Mata itu kemudian menjelajahi tubuhnya yang ramping.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wedding Bed ✔️
FanfictionPassion. Price. Possession. Hanya ada dua hal yang disukai Jennie Gray selain heels enam inci dan penthouse suite miliknya. Seks dan keluarganya. Ketika Ayahnya mengusulkan pernikahan untuk menyelamatkan bisnis keluarga mereka, Jennie terkejut-terle...