"Jane, kau kenal Tuan Wang?" tanya Tiffany dengan rasa ingin tahu, tidak menyadari ketegangan di sekitarnya.
"Apa yang dia lakukan di sini?" bisik Taehyung dengan suara masam, tinju mengepal.
"Ap–apa yang terjadi disini?" tanya Tiffany lagi, menatap mereka secara bergantian untuk mendapatkan jawaban.
Jennie melirik Taehyung, lalu Jackson. "Bisakah kita bicara sebentar?" ucapnya lalu melangkah ke arah Jackson.
"Tidak, tidak boleh." jawab Taehyung, meraih lengan Jennie.
"Hey man, back off." Ujar Jackson dengan tegas, juga ikut meraih lengan Jennie yang lainnya.
Tiffany adalah satu-satunya orang yang bingung. "Apa yang terjadi disini?" tanyanya lagi dengan suara frustasi.
Tidak ada yang menjawab pertanyaannya. Jennie mengangkat bahu acuh dan melepaskan genggaman Taehyung dan pergi bersama Jackson ke sudut yang jauh, meninggalkan Taehyung yang berdiri dengan rahang mengeras.
"Apa yang kau lakukan disini, Jack?" Tanya Jennie dengan bisikan kasar.
"Kau terlihat cantik, sayang." Ujarnya, mengabaikan pertanyaan tegas dari sang wanita.
Memutar matanya, Jennie melanjutkan. "Aku serius, apa yang kau lakukan disini?"
Jackson menghela nafas. "Ibumu mengundangku. Aku ingin memberikan kejutan untukmu, karena itulah aku tidak memberitahumu."
Jennie menghela napas pelan. "Bagaimana kau bisa mengenal Ibuku?"
"Kami pernah menjalin kerjasama sekali untuk jangka waktu yang singkat, tetapi kami masih berkenalan." ucapnya memberi tahu sementara matanya tak luput dari Jennie.
"Ini bukan tempat yang cocok untuk memberikan kejutan, Jack. Semua orang mengira aku adalah wanita yang bahagia dengan pernikahannya." serunya, menjauh dari sentuhannya.
"Kita tahu yang sebenarnya, Jane."
Jennie menghela nafas. "Itu tidak penting."
Jackson mengulurkan tangan dan menjalin jari-jarinya dengan jari Jennie. "Itu penting untukku."
"Lebih baik kita kembali ke sana. Setelah malam ini, kita bisa bertemu kapanpun yang kau mau." Ucap Jennie, meremas tangannya sebelum melangkahkan kaki menjauh darinya.
Untuk sekarang wanita itu hanya ingin pulang dan tidur. Menghela nafas lelah, sebelum ia kembali mendengar suara seseorang dibelakangnya.
"Mau berdansa denganku." tanya Jackson tiba-tiba.
"Hanya ada suara piano, Jack, dan aku tidak mau."
"Itu bisa diatur. Kenapa tidak?"
Jennie berbalik ke arahnya. "Apa yang merasukimu?" tanyanya dengan tegas, berdeham ketika ia melihat seorang wanita blonde berjalan ke arah mereka. Jennie tidak tahu siapa wanita itu, tetapi dia pikir itu adalah kenalan orangtuanya.Wanita itu tersenyum ketika mendekati Jennie. "Halo."
Jennie memperhatikan bagaimana mata Jackson melebar ketika ia melihat wanita itu. "Hani. Apa yang kau lakukan disini?"
"Jonathan mengundangku. Kami bertemu dalam suatu bisnis beberapa minggu yang lalu. Dia selalu membual tentang gadis cantiknya dan aku tentu saja selalu menjadi penggemar fashion Jennie yang luar biasa." dia tersenyum, matanya menjelajahi tubuh Jennie dengan kagum.
Jennie tersenyum dan menggumamkan kata 'terima kasih' sementara pikirannya berpacu dengan kemungkinan siapa wanita itu.
"A–Aku tidak tahu kau sedang ada di LA." Ucap Jackson tampak gugup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wedding Bed ✔️
FanfictionPassion. Price. Possession. Hanya ada dua hal yang disukai Jennie Gray selain heels enam inci dan penthouse suite miliknya. Seks dan keluarganya. Ketika Ayahnya mengusulkan pernikahan untuk menyelamatkan bisnis keluarga mereka, Jennie terkejut-terle...