"Lo sakit? " Cowok yang sedang berdiri di depan kaca itu mengelengkan kepala.
"Tapi, wajah lo pucat! "
"Gue nggak papa! " Dia tersenyum memperlihatkan gigi putih nya.
"Lo pasti belum minum obat ya? " Dia mengangguk singkat.
"Buat apa minum obat? "
"Buat lo cepet mati! "
"Lo mau mati ikut gue juga? "
"Ogah! "
"Udah deh lo jangan ganggu gue! Ini udah hari ke tiga gue bisa deket sama Rani! "
"Iya-iya nggak akan gue ganggu! "
"Gue mau berangkat sekolah dulu! " Cowok itu mengacak rambut temannya itu.
"Sana pergi! "
"Bay! "
~di perjalanan~
"Hay cowok! " Suara itu membuat Billara menoleh.
Dia sedang berhenti di lampu merah yang tak kunjung menhijau itu. Dia di apit oleh mobil-mobil yang cukup besar.
"Cowok! " Axel hanya memasang wajah datar.
"Cuek amat! "
"Bodoamat! " Axel hanya menjawab dengan beberapa kata.
"Sekolah dimana lo? "
"Sekolah yang ada guru sama murid nya! "
"Semua sekolah ada guru sama murid nya! Kalau nggak ada murid nya gimana? "
"Ya nggak gimana-mana! " Sejak tadi Axel menjawab Pertayaan itu tanpa melihat siapa yang sedang dia ajak bicara.
"Lo mau kemana? "
"Jemput cewek gue! "
"Emang punya? "
"Kepo amat sih lo? "
"Gue kan cuma nanya"
"Hemm"
"Cewek lo siapa namanya? "
"Rani"
"Menurut lo gimana sikap nya? "
"Dia sangat baik!"
"Lo cinta banget sama dia? "
"Banget! "
"Kalau misalnya dia udah milik orang lain gimana? "
"Gue habisin orang itu"
"Siapa? Rani? "
"bukan! "
"Terus siapa? "
"Ya orang yang berani ngerebut Kiki dari gue siapun itu! "
Axel melirik ke atas kalau lampu merah masih tersisa dua luluh detik lagi. Entah kenapa akhir -akhir ini lampu merah semakin lama.
"Heh kenapa lo nggak ngelihat wajah gue? "
"Nggak ke pingin"
"Lo sayang banget sama cewek lo sampai lo nggak mau ngelirik wajah orang lain? "
"Udah deh bawel amat lo! "
"Axel! "
Cowok itu merasa kalau dia nggak asing dengan suara itu. Dia masih berfikir dan mengingat-ngingat siapa yang memiliki suara itu.
"Ngapain lo naik angkot? "Axel membulatkan mata ketika melihat siapa yang sedang dia ajak bicara itu.
" Turun sekarang! "Cewek itu tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
PSIKOPAT[Selesai]
Teen FictionHIDUP MATI SESEORANG ADA DI TANGGA KU! ancaman itu selalu di ucapkan kepada setiap korban yang akan di bunuh. Psikopat yang sangat kejam membuat semua bulu kuduk semua orang berdiri. Tak ada yang berani menghentikan mereka semua. Kecuali, dengan...