CHAPTER 39

42 4 0
                                    

Untuk part ini ceritanya aku singkat ya;)

Tapi, kebiasain vote dan comment sesudah membaca ya:√

Makasih:)
_______________________________

Setelah bel pulang sekolah berbunyi cowok itu akan nepatin janji nya yang dia ucapkan kemaren. Sekuat tenaga dia berusaha tegar meskipun kondisinya masih belum sehat.

"Lo bener mau ikut gue? " Axel mengangguk sambil menaruh sekeranjang bunga di ranjang depan sepeda.

"Tapi wajah lo masih kelihatan pucat" Axel menggela nafas berat.

Cowok itu mendekatkan diri tepat di depan cewek itu. "Sekarang ayo berangkat! " Axel menarik tangan cewek itu.

"Tunggu dulu" Langkah kaki mereka berhenti.

"Apa lagi? " Axel mengerutkan kedua alisnya.

"Lo nggak akan pingsan kan nanti? " Axel tersenyum sambil menggelengkan kepala.

Dia menggedong gadis itu sampai di depan sepeda nya itu.

"Udah.sekarang lo naik dan gue yang akan ngayun sepedah nya" Rani hanya mengedipkan kedua matanya.

"Ayo naik" Axel menarik tangan cewek itu lagi.

"Lo benerkan_"

"Sekarang lo diem. Turutin kata gue dan ikutin gue kamana pun gue pergi. Paham? " Axel mulai mengayunkan sepedah nya dengan kecepatan sedang.

"Kok lo diem aja? "

"La emang suruh ngapain? "

"Lo kan penjual ngapain lo nggak teriak-teriak ? "

"Apa harus gitu? " Polos bener ni anak.

"Sekarang gue nanya sama lo"

"Apa? *

" Kalau lo jualan bunga kayak gini setiap harinya lo dapet yang berapa? "

"Paling nggak sampek tiga ratus"

"Tiga ratus itu terjual berapa bunga? "

"Tergantung"

"Gini aja. Setiap harinya lo bawa berapa paket bunga? "

"Lima puluh sampai seratus"

"Terjual berapa dalam sehari? "

"Dua sampai tiga"

"Berarti masih sisa banyak dong? "

"Iya"

"Bunga itu di beli sama orang saat lo naik sepeda apa waktu lo mangkal di tempat lo?"

"Mangkal"

"Sekarang gue kasih tau lo supaya dagangan lo cepee laku"

"Gimana? "

"AYO SEMUA YANG MAU BELI BUNGA BELI SATU DAPET SATU"  Cowok itu menyontohkan apa yang dia maksud.

"Kok beli satu dapet satu? "

"Biarin aja. Ini buat promosi . Itung-itung buat nyari pelanggan"

"AYO-AYO YANG MAU BELI "

"Bang beli dong" Hanya beberapa menit menggayuh sepada mereka sudah mendapatkan satu pembeli pertama.

Cowok itu menghentikan ayunannya.

"Mau yang mana? " Rani tersenyum bahagia.

"Apa bener beli satu dapet satu? " Bener kok nggk boong! Wkwk

PSIKOPAT[Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang