CHAPTER 33

41 4 0
                                    

"Lo sakit? " Seorang cewek yang ada di dekatnya itu bertanya.

Axel menggeleng sambil tersenyum ringan.

"Tapi, wajah lo pucat" Dia membenarkan kacamata nya.

"Iyh kak wajah lo pucet" Adiknya juga menyadari hal itu.

"Gue nggak sakit kok" Axel meyakinkan mereka semua.

"Apa lambung lo kumat kak? " Axel menggeleng.

"Lo ke UKS gue anter . Lo istirahat disana. Lagian sekarang kan free" Axel menggeleng.

"Udah kalian nggak usah kawatir gue nggak papa" Axel tersenyum menatap Ranii lalu berpindah ke adiknya.

"Kalian berdua itu khawatir banget sama ni orang" Banu menunjuk ke arah Dinda dan Rani.

"Emang kenapa salah gue khawatir sama kakak gue sendiri? " Banu memalingkan wajah dan menggelengkan kepala.

"Lo iri? "Banu langsung menggeleng cepat.

" Kalau lo sakit nggak usah masuk ke sekolah" Rani memberi air mineral kepada Billar.

"Lo khawatir banget sama kakak gue. Gue aja nggak peduli sama dia. Jangan-jangan lo udah mulai suka sama kakak gue ya" Dinda dan Bella langsung bertatapan sambil tersenyum.

"Nggk kok. Gue cuma takut dia kenapa-napa. Kalau Axel sakit kan nggak ada yang ngurusin. Kalian kan harus sekolah" Axel mengacak rambut Rani pelan.

Rani tersenyum. "Lo makan ya" Axel menggeleng.

"Udah gue suapin ya"

"Gue nggak salah denger kan? " Bella tersenyum ke arah Rani.

"Udah kalian berdua di sini saja. Kami mau ke rumah" Banu berdiri.

"Kalian mau pulang? " Rani bertanya.

Dinda menggeleng. "Nggak kok" Setelah itu mereka bertiga pergi meninggalkan kami berdua.

"Lo gue suapin ya" Rani menyendok nasi soto yang ada di depannya itu.

Rani mengangkat sendok itu dan memasukkan nya ke mulut Axel. "Gue kenyang" Ujarnya sambil mengunyah nasi soto itu.

"Kalau lagi makan udah diem. Jangan ngomong" Axel menganggukkan kepala.

"Gue kenyang" Protes Axel.

Rani membuang nafas kasar. "Lo itu setiap pagi nggak pernah sarapan kan? Iya kan? " Axel mengangguk.

"Gue nggak mau kalau lo sakit. Lo nggak kasihan sama diri lo sendiri? Kalau lo sakit siapa yang akan ngerawat lo. Sekarang lo makan. Gue suapin. Pokoknya harus habis" Axel hanya diam dan mendengarkan ceramah dari temannya itu.

"Tadi aja aku sekarang gue" Ucap Axel mengaduk teh anget yang ada di depannya itu.

"Iya maaf gue lupa" Ucap Rani sambil menyuapkan lagi nasi soto itu.

"Udah kenyang Ran" Axel berusaha merayu.

"Gue kan udah bilang dari tadi. Ayo dong Axel gue itu mau lihat lo makan sampek habis.sekali saja" Rani merayu sambil berharap dia akan menuruti semua ucapannya.

Axel membuanh nafas lembut sambil mengangguk. "Gue akan habisin kalau lo suapin gue" Rani tersenyum bahagia.

"Kan dari tadi gue yang nyuapin" Axel tersyum sambil memperlihatkan giginya yang putih itu.

"Udah sekarang lo makan. Jangan ngomong kalau belum selesai makan" Axel tersenyum.

******
👋👋👋👋

Hay semua!

Kesan untuk bab ini!

Jangan lupa vote dan comment sebanyak-banyaknya!

Nggak boleh boong ya. Makasih! 😁

Salam:natasha Nur Safitri

PSIKOPAT[Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang