Epilog

1.5K 67 9
                                    

Sekarang Edel bisa kembali mengukir senyum setelah keluar dari Bandara Soekarno-Hatta. Menggiring koper dan berlari kecil menghampiri Regan yang sudah menunggu sejak tadi.

Keduanya sama-sama memasang raut wajah bahagia, bahkan terdapat sejuta rasa rindu yang tak lagi dapat terungkapkan.

Segera memeluk Edel erat, lalu mengusap puncak kepalanya pelan saat melepaskan. "Gimana?"

Masih bersama senyum yang terulas lebar, dan tentu saja air mata yang mengalir secara tiba-tiba, gadis itu mengangguk.

"Walau Om Aaron sempet berantem sama mama, tapi semuanya berakhir baik-baik aja. Dia mau nerima aku."

Regan ikut tersenyum puas sambil mengusap air mata Edel. Merasa bangga karena gadisnya sudah berhasil keluar dari sejuta masalah yang ada, lalu bisa kembali mengulas senyum bahagia. Walau masih saja sang air mata menjadi sahabat terbaik.

"Btw, yuk kita pulang. Besok udah masuk, tau. Udah kelas sebelas! Cie ... jadi kakak kelas," ucap Regan sembari membawa Edel berjalan memasuki mobil.

"Kamu juga. Jangan galak, ya, sama adik kelas nanti. Jangan dikurung di gudang kayak aku waktu itu."

Melemparkan lirikan jahil pada Edel, cowok itu seketika menghentikan langkah dan berputar menghadap Edel, lalu menarik dua benda kenyal milik sekuat mungkin.

"Itu khusus kamu, siapa suruh waktu itu bandel."

"Dih, kebalik tau," balas Edel lembut.

🥤🥤🥤

Dengan senyum puas, Pak Tayo menjabat tangan Regan. Sembari mengangguk dan melempar tatap pada anggota eskul renang.

"Selamat Regan, kamu jadi ketua eskul renang mulai hari ini. Selamat menjabat!"

Regan mengangguk penuh senyum sambil menatap bangga ke arah barisan rapi di hadapannya. Sembari bernostalgia bahwa ia juga pernah berada di posisi itu dan berharap bisa berdiri di tempat sekarang ia bertumpu.

"Perkenalkan gue Regan Shaquilleeo, siswa kelas XI IPS 5. Gue harap, kalian sebagai anggota bisa bekerja sama untuk kebaikan eskul renang ke depannya! Oke?"

"Oke!" jawab mereka semua kompak.

Namun, tiba-tiba saja seorang gadis berambut berambut sepundak dan juga cowok berkaos kasual datang menghampiri Regan yang baru saja memberikan pengumuman di hari pertama melakukan eskul.

"Loh?" Sungguh, bagaimana bisa keduanya datang ke sini?

"Hai, Biskuit Regal!" sapa Ziva.

"Hai, Gan," sahut Nusa.

Semua murid yang tengah berkumpul dibuat fokus dengan apa yang terjadi di hadapan mereka sekarang, sementara Pak Tayo justru ikut penasaran dengan dua manusia yang tiba-tiba saja datang mengganggu jalannya eskul.

"Siapa kalian?"

"Pak, izin ya, hari ini ketua eskul renangnya ulang tahun. Ini saya sepupunya dia. Nanti saya bantu sebar, deh, ke Instagram kalau SMA Bunga Bangsa keren banget eskulnya." Meski berasal dari SMA lain, tentu daja Ziva tak peduli dengan sekolah mana yang akan ia banggakan nantinya. Tak ada urusan pula.

Sedikit memicing, lalu mengangguk pelan. "Baiklah, karena hari ini juga hanya hari pertama perkenalan, saya bebaskan kalian. Tapi untuk minggu selanjutnya, tidak boleh ada yang mengganggu!"

Edelweiss [Completed]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang