Never Just Be Friend (1)

15K 811 70
                                    

You can never just be friends with someone you fell in love with.

(Kau tak pernah bisa hanya menjadi teman dengan seseorang yang membuatmu jatuh cinta)

LifeBibles

.

.

Semua ini karena perasaanku yang salah arah, pikir Haruno Sakura muram seraya menengadah menatap pada teman kencannya yang entah di urutan keberapa dalam rentang waktu enam bulan ini.

"Kau ingin mengakhirinya hanya dalam waktu kurang dari dua minggu?" Tanya Yamato tak percaya.

Irie Yamato memiliki penampilan yang rapi dan berkelas. Sakura mengenalnya ketika ia menjadi perwakilan perusahaan dalam pertemuan rutin antar cabang daerah di Konoha. Yamato adalah Branch Manager di salah satu cabang yang lebih kecil. Sebenarnya walau kecil, Branch Manager tetap saja jabatan yang cukup tinggi. Dan ada kemungkinan sewaktu-waktu pria itu naik jabatan sebagai salah satu General Manager. Atau jika ia benar-benar cerdas, ia bisa menjadi CEO suatu saat nanti.

Kalau sudah begitu, nasib Sakura akan berada di ujung tanduk jika ia membuat pria ini tersinggung. Dirinya sendiri hanya seorang karyawan administrasi di kantor pusat. Ia memiliki jabatan tinggi memang. General Manager di divisinya memercayainya lebih dari siapa pun. Tapi itu tak membuat posisinya tetap aman.

Sejak awal ia memang tak seharusnya mengencani pria ini.

"Aku minta maaf," kata Sakura lebih pelan. Bagaimana pun Yamato orang yang cukup pengertian dan tak pantas ia perlakukan dengan buruk. "Aku sudah memikirkannya matang-matang dan aku merasa kita sama sekali tidak cocok."

Mereka berada di salah satu kafe modern yang terletak tak jauh dari kantor pusat. Kafe itu cukup ramai untuk membuat Sakura merasa lebih nyaman dan aman. Yamato orang yang sangat peduli dengan imej yang melekat pada dirinya sendiri. Ia tak akan mengambil risiko mempermalukan dirinya sendiri di depan orang banyak hanya karena dicampakkan oleh seorang wanita.

"Sakura, semua orang tahu kita berkencan," geram Yamato dengan suara tertahan. Sakura tahu jika tak berada di tempat ini, Yamato pasti sudah meneriakinya. Ia tahu ia pantas mendapatkannya. Tapi ia tetap tak mau mendapatkannya. Itulah kenapa ia memilih tempat seperti ini sebagai tameng dan tembok perlindungan.

"Mereka akan mengerti," ujar Sakura lebih tegas. "Semua orang tahu aku sering mempermainkan seorang pria."

"Dan aku akan menjadi korban selanjutnya." Yamato masih menggeram. "Semua yang orang katakan padaku memang benar. Haruno Sakura tak pernah benar-benar jatuh cinta dengan pria yang dikencaninya. Haruno Sakura tak memiliki cinta di hatinya." Suaranya berubah sinis. "Ia akan melukaimu. Haruno Sakura akan mencampakkanmu seperti yang lainnya. Aku seharusnya percaya pada mereka."

Sakura menghela napas. Yamato tak tahu bahwa perkataan itu sangat melukainya. Ia bukannya tak memiliki perasaan. Ia bukannya tak benar-benar menyukai pria yang dikencaninya. Ia menyukai mereka semua. Ia bahkan selalu berpikir tentang hubungan jangka panjang. Hanya saja, pada akhirnya selalu ada sesuatu, sesuatu yang ia tak sengaja bandingkan dengan seseorang.

Ia telah mencintai orang itu selama bertahun-tahun. Selama bertahun-tahun itu pula ia tak mengakui hal tersebut. Ia terlalu penakut. Ia terlalu pengecut untuk mengambil risiko yang harus ia tanggung jika mengakui perasaannya. Ia takut orang itu menjauhinya nanti. Ia takut hubungan mereka akan merenggang dan akhirnya benar-benar terpisah. Karena ia telah jatuh cinta pada sahabatnya sendiri.

Karena itu ia mencoba membunuh perasaannya. Ia telah melakukannya selama bertahun-tahun, dan ia belum berhasil hingga sekarang. Perasaan itu masih ada, masih sebesar seperti ketika ia baru menyadarinya bertahun lalu. Tapi perasaan itu ikut dewasa bersamanya. Bukan cinta anak remaja lagi. Dan cinta orang dewasa lebih berat dari yang orang-orang kira.

Romantic Side UndercoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang