18|Permai

63 29 6
                                    

"MINGGU PAGI BELI PASTA GIGI..." 

"SIANGNYA MAKAN SAMYANG..."

"HEY KAMU SELAMAAAT PAGI!!!"

"IYA KAMU YANG AKU SAYANGGG..." 

Permai melontarkan sebuah pantun dengan suara keras. Gadis itu mengikuti langkah lebar Devano. Berusaha mengimbangi. Cowok itu masih saja cuek, padahal hari ini adalah hari jadinya yang ke empat bulan. Jangan protes kenapa begitu terasa cepat. Maklum saja lah, namanya juga sedang kasmaran. 

"Eh! Nama kamu Devano kan? Iya kan?" tanya Permai membuat Devano mengerutkan dahi.

'Belum minum obat?'

"Bener kan nama kamu Devano? Kok aku kayak pernah denger ya? Soalnya nama kamu itu selalu aku sebut di setiap doaku.." ujar Permai. Mulai sudah aksi pergombalannya di pagi hari.

"Hm." jawab Devano cuek.

"Tunggu-tunggu!" ujar Permai sambil menghadang jalan Devano. Gadis itu mengamati wajah Devano dengan lekat.

'Mau ngapain lagi sih?'

"Kita pernah ketemu kan?! Bener-bener! Kita pernah ketemu!!" ujar Permai heboh membuat Devano mengerutkan kening dalam.

'Wah udah enggak waras ini cewek!'

"Kamu yang semalam ada di mimpi aku kan?" tanya Permai disusul dengan cengiran.

'Kena deh!'

"Minggir, gue mau lewat." ketus Devano. Cowok itu memandang Permai kesal.

"Dev? Devano? Kamu kenal aku enggak?" tanya Permai membuat Devano menghela napas kembali.

'Sabar Devano... sabar...'

"Enggak." ketus Devano.

Mamam tuh!

"EKHEMMMMMMM.." Permai berdeham keras. Gadis itu lalu menjulurkan tangannya. Mengambil ancang-ancang untuk perkenalan.

"Kenalin Dev, nama aku Permai Rain Cesasmi. Calon Ibu dari anak-anak kamu kelak." ujar Permai sambil tersenyum lebar.

'Mantaaaappppp sayangggg!!' Chalvin, guru gombalan Permai dalam satu bulan.

Devano berdecak kesal. Tidak mau berlama- lama, Devano melewati gadis itu dengan cuek. Dua tangannya di masukan ke dalam saku celana. Cowok itu berjalan sambil bersenandung ria. Ada senyuman tipis kecil yang dia terbitkan. Mengingat bagaimana kejadian semalam saat dirinya tengah mengantarkan seorang gadis pulang. Senyuman untuk Ratu Elisabet. 

"Hayo! Kamu ketahuan! Pasti lagi senyum-senyumin aku kan? Bilang aja kalau gombalan aku itu udah mulai manjur!" ujar Permai bangga.

Maaf, terlalu percaya diri lebih tepatnya.

"Pergi deh, enggak usah ganggu!" ketus Devano. Cowok itu mendengus kesal. Permai benar-benar membuat lamunan Devano akan Ratu itu buyar.

"Dev? Devano tahu enggak mesin apa yang paling indah di dunia ini?" tanya Permai. Gadis itu tidak perduli dengan sikap Devano. Sudah kebal rasanya!

"Enggak." jawab Devano malas.

"Mesintai kamu selamanya!" ujar Permai malu- malu.

'Kena deh!'

"Berhenti ngegombal." kata Devano membuat Permai mencibir.

'Enggak bisa Dev!'

"Ngomong-ngomong, Devano udah lapor Pak RT belum?" tanya Permai dengan mimik serius. Gadis itu masih berjalan menyimbangi Devano.

Permai World [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang