16|Permai

68 31 1
                                    

Permai menangis sesegukkan, air matanya mengalir begitu saja, pipinya terasa perih. Dia butuh Devano sekarang. Hari ini sungguh benar-benar buruk untuknya. Mengingat kejadian di mana Devano yang menolong Ratu di tengah lapangan, membuat hati Permai makin bertambah hancur saja. Di hadapan Devano, Permai memang bisa terlihat baik-baik saja. Tapi tidak di dalam, semua benar-benar berantakan.

'Aku butuh kamu, Dev.'

Tok, tok!

Permai langsung memberhentikan tangisannya. Tanpa mau menunggu lama lagi, Permai langsung berteriak keras menggunakan suara knalpot andalannya.

Hm.. ada manfaatnya juga ternyata!

"TOLONG BUKAIN!! DISINI GELAP!!" teriak Rinai dari dalam. Masih tidak ada suara. Gadis itu lalu berteriak lagi.

'Sabar Permai...'

"TOLONG BUKA PINTUNYA!! SIAPAPUN KAMU, TOLONGIN AKU SEKARANG!!" teriak Permai keras.

'Ya Tuhan, selamatkanlah Permai. Kalau memang seseorang yang ada dibalik pintu ini adalah cewek, Permai janji deh bakal jadiin dia sister goals Permai, tapi kalau seseorang yang ada di balik pintu ini adalah cowok, Permai rela kok jadi istri di masa depannya kelak... Permai janji ya Tuhan.'

"DISINI GELAP BANGET!! GUE MOHON TOLONG BUKAIN!!" teriak Permai yang sudah terengah.

'Apa aku hanya salah dengar tadi? Atau jangan-jangan... Ketukan itu berasal dari Mbak Sur?'

"HUAAAAAA!!!! DEVANO DENATARIO PUTRA PACARNYA PERMAI CEWEK PALING CANTIK SEJAGAT RAYA, TOLONGIN PERMAIII... PERMAI TAKUT DEV!!!! PERMAI TAKUT BANGET! HUA...." teiak Permai sambil terisak. Sial, sial Permai benar-benar butuh Devano sekarang!

"Mai! Mai! Lo di dalam nggak Mai? Jawab gue Mai!"

Permai bernapas lega saat mendengar suara teriakan dan ketukan keras Azaria dari luar. Tubuhnya sudah melemas. Untuk berteriak lagi pun rasanya Permai sudah tidak bisa. Hilang sudah jiwa knalpotnya. Azaria langsung menghamburkan tubuhnya dan memeluk Permai yang terisak saat pintu toilet sudah terbuka lebar.

Pak Oji, yang tak lain adalah satpam sekolah SMP dan selalu mengaku-ngaku sebagai kembaran Siwon, idolanya, tengah turut ikut memperhatikan mereka berdua sambil menggeleng heran sekarang.

'Pasti anak ini sudah dikerjai!'

"Ini ulah siapa Mai?!" tanya Azaria dengan tanduk yang sudah keluar. Benar-benar cari mati!

"Della." jawab Permai lemas.

"Sialan! Punya nyali juga itu anak!" kata Azaria emosi. Untung saja hari ini Azaria ditugaskan oleh ketua OSIS untuk mengerjakan beberapa program kerja yang belum selesai direvisi, sehingga dia harus pulang sedikit terlambat hari ini.

Jika saja seorang cowok berseragam SMP Angkasa tidak memberitahunya barusan, sudah Azaria pastikan bahwa Permai akan menginap di tempat kramat itu semalaman.

***

Devano menancapkan gas, ia menggunakan kecepatan di atas rat-rata. Sungguh, Ratu benar-benar berhasil membuatnya kacau balau. Jujur saja, Devano sangat tahu bahwa Ratu juga sangat menginginkannya. Gadis satu itu tidak pandai untuk berbohong. Devano menghembuskan napas kasar. Entah apa yang membuat Ratu selalu menolaknya terus-menerus! Sejenak satu nama langsung muncul dalam benaknya. Permai. Dari tadi cowok itu tak mendengar bunyi hpnya yang menandakan adanya pesan masuk.

'Tumben.' pikir Devano.

Sudahlah, Devano tidak perduli. Ada baiknya juga Permai tidak menghubunginya. Devano memang sudah berencana untuk melepaskan Permai secepatnya. Ratu lebih penting untuknya sekarang. Mungkin, salah satu penyebab Ratu tidak bisa menerimanya adalah karena sosok seorang Permai. Baiklah, Devano sudah tahu harus bertindak apa. Devano masuk ke dalam sebuah rumah minimalis tapi terkesan mewah sambil membawa sekantung snack yang sempat dia beli di mini market depan komplek.

Permai World [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang