26|Permai

71 28 0
                                        

Perubahanku bukan karenamu melainkan karena keadaan yang mengharuskanku berubah


***

Tok Tok Tok

"Siapa sih yang datang pagi-pagi gini? Inikan hari libur nggak tau apa ini adalah hari untuk rebahan. JER BUKAIN PINTU." suara Permai yang menggelegar membuat Jeremi yang baru siap mandi kesal seketika.

"Suru Bi inem aja kan bisa!" teriak Jeremi dari lantai dua.

"Bi inem lagi belanja ke pasar" teriak Permai

Mau tidak mau Jeremi turun ke bawah menuju dapur untuk menghampiri Permai.

"Apa-apaan sih lo ? Gue tadi lagi mandi, tau!" kesal Jeremi.

"Bukain noh pintu! Gue mau mandi dulu badan gue pada lengeket semua karna keringatan. Kalau lo mau makan, tuh udah gue siapan nasi goreng kesukaan lo, tinggal ambil aja." ujar Permai membuat muka Jeremi berseri-seri.

"Serius? Lo memang adik gue yang terbaik" ujar Jeremi senang, sangking senangnya ia memeluk Permai dengan erat membuat Permai merasa sesak.

"Ih gak usah meluk-meluk segala bisa kan? Bau tau badan lo!" ketus Permai, melepaskan pelukan Jeremi.

"Palalo peang, wangi gini badan gue. Lo kali yang bau." Jeremi menoyor kepala Permai berusaha meluruskan otak adiknya yang sedikit gesrek.

"Sakit kampret! Yaudah gih cepatan bukain. Keburu lumutan tuh tamu, siapa taukan bidadari yang turun dari kayangan." ujar Permai membuat Jeremi sumrungah seketika.

'Iya juga ya ! Kan lumayan kapelin perempuan pagi-pagi ginih' batin Jeremi dengan girang dua betjalan menuju pintu untuk mempersilahkan masuk tamunya

Tok

Tok

Tok

"Jeremi"

"JEREMI"

Ia mendengar triakan itu dari dalam rumah. Dan sepertinya suara itu familiar baginya.

'Hangus sudah harapan gue!'

"Apa-apaan sih. Ribut tau! Lo kira ini pasar apa?" kesal Jeremi seraya membuka pintu.

Seketika raut Jeremi berubah.

'Lah ngapain nih para kutu badak kerumah gue?'

"Lo pada mau ngapain kesini?" tanya Jeremi menusuk.

"Kita kan mau ngerjain tugas kelompok mapel Bahasa Indonesia." ujar Chalvin dengan wajah yang ceriah. Sudah lama ia tak kerumah Jeremi, tentunya sejak insiden itu.

"Hah?" Jeremi terkejut.

'Oh iya, kok gue bisa lupa sih ? ' Jeremi merutuki kebiasaan buruknya itu.

"Kitakan udah sepakat ngerjainnya dirumah elo!" jelas Mario.

"Yaudah, silahkan masuk." sebagai tuan rumah yang baik, Jeremi mempersilahkan mereka masuk.

Mereka semua berjalan menuju ruang tamu dengan Jeremi berjalan terlebih dahulu di depan mereka.

"Kita mau ngerjain tugas kan?" tanya Jeremi yang diangguki semuanya.

"Kalau gitu gue ngambil buku gue dulu ke atas."

"Loh loh loh. Kita langsung ngerjain tugas? Nggak mabar dulu gitu? Diajak makan kek?  Apa kek?  Masak tamu nggak di jamuin sih? " ujar Chalvin dengan ketidaktauandirinya.

Permai World [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang