3|Permai

144 48 1
                                    

Kamu adalah matematika paling rumit. Aku bisa menambahkan, mengurangkan, mengalikan, bahkan membagimu. Tetapi, kamu tetap satu


***

Devano dan kawan-kawan sedang berada di kantin. Mereka semua sibuk dengan makanan masing-masing. Keheninganlah yang menjadi suasana yang ada diantara mereka. Mario mengedarkan pandangan ke sekitar

"Si knalpot mana Van? Tumben nggak nongol!" ujar Mario memecah keheningan sekaligus memulai pembicaraan.Devano mengedikkan kedua bahunya.

"Mana gue tahu, emang gue pembantunya!" jawab Devano sambil melahap bakso kesukaannya.

'Bagus deh dia nggak datang. Dasar cewek berisik!' maki Devani dalam hati

"Jangan terlalu kasar Van, dia juga cewek kali yang masih punya perasaan." ujar Jeremi serius

"Cewek itu gengges banget Jer! Gue nggak suka!" ujar Devano sebal

"Nanti juga suka." celetuk Alvaro

"Kata-katanya kayak pernah gue dengar?" batin Devano

"Beginilah resikonya jadi orang ganteng. Sabar ya Van.... Lo masih mending dikejar-kejar satu cewek, kalau abang Chalvin mah aduhhhhh sampe nggak kehitung Van!" ujar Chalvin dengan percaya diri.

Brummmmm

Baru saja dibicarakan, si cewek knalpot alias Permai sudah bertengger manis di hadapan Geng Galaksi yang sedang mengisi perut di kantin seperti biasanya.

"Ekheemmmmm!!" Permai berdehem membuat Geng Galaksi mengerutkan dahi kecuali Chalvin yang saat ini bertepuk tangan kecil, senang karna kehadiran Permai yang sudah dianggap seperti kembarannya sendiri.

Sebelas dua belas nggak tahu malunya!

"Vano? Vano? Main yuk?!" ujar Permai semangat.

"Ketok pintu dulu kali neng!!! Main teriak-teriak aja!!!" ujar Chalvin yang membuat Permai berfikir.

'Oh iya juga!!!' batin Permai

"Tok Tok Tok!!!" Permai mengetuk meja keras.

"Vano? Vano? Main yuk?" ujar Permai kedua kali.

"Eh ada si eneng! Aduh Vanonya lagi main bola di kampung sebelah neng!!!" ujar Chalvin meladeni.

"Waduhhh?!! Kok dia nggak bilang-bilang Permai si Bu?!" ujar Permai sambil berkacak pinggang.

"Ngapain bilang-bilang emang eneng ini siapanya?" tanya Chalvin keras sambil melirik Devano.

"Ahayy!!! Calon pacarnya atuhh Bu!!!" jawab Permai bersemu merah.

"Ohh calon pacarnyaaa!!! Yaudah atuh sini masuk neng!! Duduk di samping ibu sambil makan bakso wueenaakk neng!" ujar Chalvin sambil menepuk-nepuk kursi di sebelahnya.

"Nuhun Buuu...ngomong-ngomong si Devano pulangnya kapan Bu??" tanya Permai yang berpura-pura tidak melihat keberadaan Devano.

"Abis magrib paling neng, biasalah anak-anak! Paling juga si Vano teh, main layangan dulu!!" jawab Chalvin membuat Mario langsung tergelak tawa.

"Ohh yaudah atuh bu kala-"

"Lo berdua bisa diam nggak?"

Suara dingin Devano langsung memecah keributan. Cowok itu memotong pembicaraan antara si knalpot dan si kutu badak secepat mungkin.

Sekarang meja yang ditempati Devano dan kawan-kawan menjadi perhatian semua para murid yang ada di kantin.

'Bikin selera gue hilang aja' batin Devano

Permai World [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang