35|Permai

56 24 0
                                    

Hai-hai 👋 para readers ku tersayang 😘

Kita jumpa lagi nih
Kalian pada kangen gak?

Author harap sih iya

Soalnya Author juga kangen loh sama kalian

Biasakan vote/coments sebelum/setelah membaca karena itu gratis

Oke 👌 nggak usah lama-lama lagi

Ini dia part 35

Happy reading 📖 🌈

Warning : Typo bertebaran diman-mana :^)

***

"Baiklah anak-anak kita kedatangan murid baru, saya harap kalian akan menyambutnya dengan baik. Silahkan masuk." ujar Lastri - wali kelas XI IPA 2

"Perkenalkan nama kamu."

"Permai."

"Yasudah kamu duduk di bangku yang kosong." Lasri mempersilahkan Permai untuk duduk.

"Hai Rain kita jumpa lagi." sapa Azaria yang ditanggapi dengan tatapan tajam.

Selama pelajaran Permai sama sekali tak memperhatikannya. Sedari tadi ia hanya memejamkan matanya dengan earphone yang bertengger di telinganya. Untungnya guru tak memperhatikan hal itu.

"Mai kekantin yuk" ajak Azaria. Karena merasa terganggu Permaipun mengangkat kepalanya dan menatap tajam Azaria.

"Mai temanin kekantin dong." ujar Azaria untuk kedua kalinya. Bukannya menjawab Permai malah menatap Ria malas.

"Rain, temanin Ria ya?!" bukan Azaria namanya kalau ia tak bisa membujuk Permai. Akhirnya Permai mau diajak.

Selama perjalanan Azaria memegang tangan Permai erat, seolah-olah Permai adalah anak kecil. Permai tak keberatan dengan hal itu, ia menenggerkan earphone nya di telinganya menyetel lagu kesukaannya.

Setelah sampai di kantin, Azaria mendesah kecewa karena mereka tak mendapatkan meja. Semuanya sudah penuh dengan murid-murid yang kelaparan. Mata Azaria menyapu sekelilingnya, pandangannya berhenti di meja yang ditempati Geng Galaksi. Akhirnya ia menyeret Permai menuju kesana.

"Kita boleh gabung nggak?" tanya Azaria penuh harapan.

"Boleh kok, duduk aja." Jeremi mempersilahkan mereka duduk dengan senang hati.

"Kalian udah pesan?" tanya Alvaro

"Belum, soalnya tadi kelamaan nyari mejanya. Untung kalian ada."

"Yaudah gue aja yang pesanin, lo mau apa?" kali ini Mario yang bertanya.

"Nasi goreng sama teh manis." jawab Azaria.

"Lo Mai?" tanya Mario seraya memusatkan pandangannya pada Permai.

"Gue nggak makan!" ujar Permai dingin. Ia masih asik dengan alunan lagu yang ia dengar dari earphone nya.

Terlihat wajah mereka ada keterkejutan. Sungguh Permai memang berubah drastis. Bukannya Permai yang dulu sangat suka makan? Mana Permai yang cerewet? Kemana sifatnya yang ceria? Semuanya seolah-olah hilang begitu saja.

Permai World [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang