"Dia tega menjauhkanku dari orang yang ku sayangi. Ia memanggil omaku tepat pada hari ulang tahunku. Dia juga membuat pacarku menyudahi hubungan kami tepat pada hari ulang tahunku. Tidak hanya itu Dia juga membuat ayahku begitu benci padaku."
"Apa alasanmu menyalahkanNya?"
"Karena dialah yang menentukan takdir setiap umatnya."
"Apa yang kamu katakan memang benar. Tapi kamu tidak menyadari, kenapa Dia rela mati di kayu salib? Itu buat siapa? Dia melakukannya demi menebus dosa para umatnya bukan? Apa itu tak cukup untuk membuktikan bahwa Dia sungguh menyayangi setiap umatNya yang datang kepadaNya. Sebenarnya ia sudah merencanakan yang terbaik bagi setiap umatNya. Jika umatNya memang betul-betul mengandalkanNya dan hanya bersandar kepadaNya."
"Apa selama ini kamu sudah mengandalkan Yesus dalam setiap langkahmu? Apa kehidupan kamu bersandar pada Yesus? Bertobatlah! Dia bisa kamu jadikan sebagai tempat sandaran. Jika semua orang menjauh, ia akan ada selalu ada di dekatmu, bahkan lebih dekat dari pakaian yang kamu pakai. Ia ada di dalam hatimu."
"Memohonlah padanya, tumpahkan semua keluh kesahmu padaNya lewat doa yang kamu sampaikan."
***
"Lo dari mana aja sih Rain?"
"Gue capek tau cari lo! Gue kirain lo mau bunuh diri!" ujar Jeremi membuat Permai langsung menoyor kepala Jeremi kuat.
"Njir! Sakit! Lo kirain kepala gue batu apa?"
"Lo nyumpahin gue mati?!" akhirnya Permai membuka suara juga.
'Akhirnya!'
"Ya maaf!" ujar Jeremi seraya menggaruk tekuknya yang tidak gatal.
"Oh iya Jer, kado buat gue mana?" tanya Permai
"Kado? Oh iya! Lo maunya apa? Pasti bakal gue turutin." tanya Jeremi membuat Permai tersenyum miring.
"Gue mau..."
***
Setelah seminggu tidak memasuki kawasan SMP Meteor, akhirnya Permai bisa kembali menginjakkan kakinya di kawasan SMP Meteor. Akhirnya ia bisa melewati masa-masa tersulitnya. Ini semua berkat Yesus yang telah ia andalkan di kehidupannya.
Tapi semua udah berbeda, kejadian itu membuat semuanya berubah. Walaupun ia sudah mengiklaskan tapi tetap saja ada dampaknya.
Yang bisasanya ia akan berpenampilan nerd. Sekarng tidak, ia menunjukkan jati dirinya yang sebenarnya. Kacamata yang biasanya bertengger di hidungnya, sekarang terlepas. Rambut yang biasanya di kepang dua, kini di gerai. Rambutnya yang hitam mengkilat menjuntai kebawah. Rambutnya panjang sepinggang. Sepertinya dia bukan Permai! Sungguh berubah drastis! Raut wajah yang biasanya ceriah kini menjadi pemurung, dingin seakan-akan mengatakan tidak ada kata teman!
Aura dingin yang Permai bawa begitu terasa. Dia memandang dingin setiap orang yang berlalu lalang di dekatnya. Enggan untuk menyapanya balik.
"Hai, cantik!" sapa Chalvin, sok akrab.
"Lo makin cantik aja Mai. Ngomong-ngomong lo kemana aja seminggu ini? Tunggu-tunggu. Lo memang Permai kan?" ujar Chalvin. Permai hanya memandang Chalvin dengan tatapan tajam dengan sorot dingin. Yang sebelumnya tak pernah ia tunjukkan. Membuat nyali Chalvin menciut.
Permai berlalu tanpa ada satu katapun yang keluar dari mulutnya.
"Tatapannya tuh, uh buat gue takut aja. Tapi dia Permai kan? Dia cantik banget!" ujar Chalvin setelah jarak Permai sudah jauh.
![](https://img.wattpad.com/cover/214541652-288-k170813.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Permai World [COMPLETED]
Teen FictionWarning : Typo bertebaran diman-mana :^) Follow terlebih dahulu akun author karena sebagian chapter ada yang di private [Part Completed] Lika liku silih berganti di kehidupan Permai. Mulai dari masalah percintaan hingga keluarga. Kata orang titik t...