31|Permai

50 23 0
                                        

"Hasil laboratorium mengatakan bahwa Permai menderita leukemia stadium 2. Permai juga mengalami hilang ingatan jangka panjang. Ini disebabkan karena adanya sel otak yang rusak." jelas dokter tersebut.

"Stadium 2?" kaki Nagita lemas seketika, badannya tak seimbang untung saja Rafi dengan cepat menahan tubuhnya.

"Harapan hidup pasien leukimia stadium 2 untuk hidup berapa dok ? " tanya Ratu

"Pada leukimia stadium 2, artinya sel-sel kanker telah berkembang, namun belum menyebar ke seluruh area tubuh. Kondisi ini biasanya ditandai dengan adanya peningkatan sel darah putih yang abnormal serta pembengkakan di beberapa area tubuh seperti limpa, hati, serta kelenjar getah bening. Harapan kesembuhan pasien leukimia stadium 2 sendiri tergantung dari jenis leukimia yang diderita. Biasanya, harapan hidup standarnya sekitar lima tahun, dan penderita yang berusia muda akan memiliki harapan hidup yang lebih lama dari penderita yang berusia tua. Meski begitu, kondisi ini tetap berbeda-beda pada setiap penderita, tergantung dari kondisi kesehatan, kondisi mental, serta pola hidup penderita. Tak hanya itu saja, keinginan penderita untuk pulih dan dukungan dari keluarga dan orang-orang terdekat juga berperan besar bagi usia harapan hidup penderita. Penderita perlu melakukan pemeriksaan rutin, konsultasi, serta tindakan-tindakan medis lainnya seperti terapi atau penggunaan obat untuk menekan sel kanker dan mencegahnya berkembang di organ tubuh yang lain. Dengan menerapkan pola hidup sehat seperti istirahat yang cukup, memperbanyak konsumsi air putih dan makanan-makanan bergizi, serta mengurangi kebiasaan merokok dan minum minuman beralkohol juga menjadi salah satu cara untuk menjaga kondisi tubuh tetap sehat. Kalau kalian ingin lebih tau, silahkan temui dokter spesialis yang ada di RS ini. Dokter tersebut yang juga akan menangani pasien Permai. Saya permisi dulu." dokter tersebut berlalu dari hadapan mereka.

***

"Bagaiman dok ? " tanya Rafi

"Mohon maaf Pak saya tidak bisa menangani saudari Permai lagi. Saya sudah dipindahkan tugas. Sebaiknya Permai di rujuk ke RS yang lain agar segera mendapatkan penanganan." ujar Dr.Rian.

"Tapi kami lebih percaya kepada anda. Bukankah anda yang menangani Permai saat berobat rutin ? " tanya Jeremi geram

"Ya anda benar. Tapi saya sudah dipindahkan tugas, di sana juga saya akan melanjutkan pendidikan saya. Saya tak bisa Pak. lagian pasien yang lain juga sudah dirujuk agar mereka mendapat penanganan dengan cepat, sebelum dokter pengganti saya datang." jelas Dr.Rian

"Kami mohon Pak." Nagita bersujud dihadapan Dr Rian

"Bu saya tak bisa membantu." dr.Rian membantu Nagita untuk berdiri.

"Tolong Pak selamatkan anak kami." kali ini Elang yang berujar.

"Kalau kalian memang memaksa, biarkan Permai dirujuk ke USA. Saya akan menjaganya disana. Di sana juga peralatannya lebih lengkap." usul Dr.Rian dengan pasrah. Ia juga sebenarnya ingin menangani Permai hingga ia sembuh.

"USA ? Apa itu tidak terlalu jauh ?" tanya Nagita

"Jika memang kalian tak menginginkannya tak apa. Saya hanya memberi saran." ujar Dr.Rian santai

"Baiklah ! " Rafi berkata langtang.

"Tapi Pa-" ucapan Ratu dipotong oleh Rafi

"Ini demi kesembuhan Permai." ujarnya membuat semuanya pasrah.

"Saya akan mengurus rujukan saudari Permai. Saya permisi dulu."

"Yah, apa itu tak terlalu jauh ? Ayah yakin ? " tanya Jeremi

"Tak apa Jer, lagian kita juga akan ikut bersama Permai."

"Tapi bagaimana dengan sekolah Ratu dan Jeremi ? " tanya Ratu

Permai World [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang