Tapi boong, maaf ya 😭✌
***
Devano mengerjapkan matanya yang terasa menebal dan berat. Begitu berhasil membuka matanya langit-langit kamarnya menyapa dirinya. Devano mencoba mengingat apa yang telah terjadi padanya. Ia menyentuh kepalanya saat merasakan pusing yang tidak tertahan.
"Devano" panggil seseorang.
Devano menolehkan kepalanya ke kanan dan melihat wajah khawatir Zety.
"Kamu udah nggak papa sayang?" tanya Zety yang tadi memanggilnya.
Devano mengangguk perlahan. Kemudian ia mengingat apa yang sudah terjadi.
"Minum dulu." Zety menyodorkan segelas air putih dan membantu Devano duduk.
"Kok Devano ada di sini ma?" tanya Devano pelan.
"Kamu tadi ping-"
Cklek
Seorang perempuan masuk ke kamar dengan semangkuk bubur di tangannya.
Devano mengerjapkan matanya saat menyadari siapa laki-laki tersebut.
"El?!"
Perempuan itu menoleh setelah selesai menutup pintu. "Udah bangun?"
Devano menitikkan air matanya saat menyadari perempuan tersebut benar Permai. Tanpa memperdulikan kepalanya yang masih terasa pusing dan tubuhnya yang masih lemas, Devano turun dari kasur dan langsung melompat memeluk Permai.
Permai hampir terjatuh namun dengan cepat menyeimbangkannya. Dengan sigap Zaty mengambil bubur yang ada di tangan Permai. Permai menahan kaki Devano agar tidak terjatuh.
"Hey, kenapa?" Permai mengelus punggung Devano
"Beneran El?" tanya Devano sesegukkan.
"Iya. Kenapa sih?" Devano malah meledakkan tangisannya.
Zety memilih untuk keluar dari kamar. Setelah menaruh bubur di atas nakas Zety berlalu pergi dari situ. Memberi waktu kepada kedua manusia tersebut.
Mendengar pintu sudah tertutup, Permai mendudukkan dirinya di atas sofa dengan Devano yang memeluknya dari samping.
"Al." Permai memanggilnya dengan suara tertahan.
"Aku gabisa napas ini loh." Devano pun melonggarkan pelukkannya di pinggang Permai.
Permai masih menunggu Devano yang bertindak aneh setelah pingsan. Ia masih mengelus-elus punggung Devano hingga tenang.
Merasa sudah puas, Devano menarik kepalanya dan melepas pelukannya. "Bu-bukannya tadi E-el ke-tem- tembak?" tanyanya.
Dor!
Seorang laki-laki langsung berlari ke arah Permai yang sedang melindungi Sabrina. Kejadian terjadi dengan gerakkan slow motion. Peluru yang terlepas lurus ke arah mereka.
Devano sudah berdiri di hadapan Permai, berjaga-jaga kalau peluru tersebut tepat menuju ke arah Permai.
"Argh!" Devano mengerang saat peluru tersebut menggores sisi lengan kanannya. Cairan berwarna merah menetes dari sana.
'Nggak! Nggak mungkin! Gue hanya coba nakut-nakutin mereka kok. Nggak gue nggak salah, mereka yang salah karna udah ngabaikan gue.'
Permai belum menyadari apa yang sedang terjadi, tiba-tiba lelaki dibelakang Permai jatuh pingsan yang dengan sigap Permai tangkap.
![](https://img.wattpad.com/cover/214541652-288-k170813.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Permai World [COMPLETED]
Teen FictionWarning : Typo bertebaran diman-mana :^) Follow terlebih dahulu akun author karena sebagian chapter ada yang di private [Part Completed] Lika liku silih berganti di kehidupan Permai. Mulai dari masalah percintaan hingga keluarga. Kata orang titik t...