14|Permai

118 35 6
                                        

"Dag dig dug hatiku (dag dig dug hatiku)
Dag dig dug hatiku (dag dig dug hatiku)
D

ag dig dug hatiku
Cinta cinta cinta tlah datang padaku
Malu malu malu ku akui itu
Tapi tapi kamu tlah menawan hatiku
Cintaku bersemi di putih abu-abu
Yehey..."

Devano menaiki motornya sambil mendengus kesal. Sudah beribu kali gadis yang ada di sabelahnya ini menyayikan lagu yang sama. Alasannya jelas liriknya menyerupai kisahnya. Hellow? Mana ada, menyerupai dari mananya? Lagian tu lagu kan buat anak SMA.

'Ni orang yah masih bocah juga, udah tau masalah gituan.'

'Makin sinting aja ni cewek'

"Berisik! Lo bisa nggak sih berhenti nyanyi? Kuping gue udah mau pecah dengar suara lo yang cempreng itu." ujar Devano kesal

"Gini-gini suara Permai itu bagus. Permai pernah ikutan lomba nyanyi di kompleknya Permai. Permai loh pemenangnya, jadi Devano jangan bilang gitu dong! Kalau Devano pengen Permai diam, Permai akan lakuin kok. Apasih yang nggak buat Devano seorang."

"Atur semerdeka lo aja Mai!" ujar Devano mengeluarkan kalimat andalannya

"Iya, iya Kak Dev jangan manyun gitu dong. Ntar gantengnya ilang"

"Jangan panggil gue Dev. Nama gue itu Devano bukan Dev."

"Buruan naik keburu gelap!" perintah Devano yang hanya di ikuti oleh Permai.

Cowok itu langsung menghidupkan mesin motornya dan mulai meninggalkan parkiran SMA.

Selama di perjalanan tidak ada yang memulai percakapan, begitu juga dengan Permai.

'Tumben ni anak diam-diam baek!'

"Dev stop!" ujar Permai tiba-tiba membuat Devano reflek ngerem

"Lo kenapa sih?" ujar Devano kesal untung saja mereka tidak kecelakaan.

"Dev ganteng deh. Dev beliin Mai es kream ya? ya ya.........." ujar Permai membujuk Devano

"Lo beli aja sendiri!" ketus Devano

"Permai nggak punya uang. Uang jajan Permai ketinggalan tadi pagi. Please" ujar Permai membuat mata puppy eyes nya

"Yaudah gih buruan, keburu hujan." Ujar Jeremi membuat Petmai kegirangan

'Ni anak nyusahin aja taunya'

"Yey, es krim i am coming!" teriak Permai membuat pandangan orang ke arahnya

'Ckckck... malu-mauin aja ni anak'

"Bang Walls Cornetto Black nya dua" pesan Permai

"Ini neng" ujar penjual es kream tersebut, Permai ngacir begitu saja setelah menerima pesananya

"Berapa mas?" tanya Devano

"Tiga puluh ribu aja mas. Itu pacarnya ya mas? Jarang-jarang lo mas ada cewek yang kaya gitu. Dikasih es krim aja senangnya minta ampun. Saya bilangin ya mas, tu si eneng tolong di jaga baik-baik soalnya itu cewek limited editon." cerocos penjual es krim terbut yang tidak di hiraukan sama sekali

Menurut Devano, apa yang dibilang mas tadi itu, ngaco.

"Ini mas" ujar Devano tanpa mempedulikan perkataan mas itu. Setelah membayar, Devano berjalan mengahampiri Permai.

"Sombong amat! Lo kirain gue ini apaan, atit tau di kacangin. Kacang sekilo, kacang sekilo." ccap mas tersebut dengan dramatis.

Devano mendaratkan bokongnya di kursi taman tepat di sebelah Permai.

Permai World [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang