20|Permai

71 31 3
                                    

"Kak, sebenarnya oma kemana sih?" tanya Permai membuat lelaki itu menghentikakan aksi makannya.


'Apa ini udah saatnya?'

"Kak, jawab napa?" kesal Permai

"Sebenarnya oma kemana sih? Besokkan ulang tahun Rain, masa oma nggak ikut rayainnya."

"Kak, lo nggak bisukan!"

"G-gini R-rain s-sebnarnya..."

"Nggak usah gugup gitu, aku nggak gigit kok."

"Janji lo jangan marah, ya."

"Janji!"

"Pulang sekolah deh gue kasih tau." vinal lelaki itu, melanjutkan aksi makannya.

'Apa yang gue lakuin udah benar?'

"Lo mah gitu!" ujar Permai menahan kesal. Terpaksa ia melanjutkan melanjutkan aksi makannya yang tertunda.

***

Permai melewati gerbang Meteor menuju gedung tinggi di depannya. Ia melakukan kebiasaan seperti biasanya. Menyapa, berteriak, dan merecoki orang-orang yang dia temui.

Saat ingin melakukan kebiasaanya, ada hal yang janggal menurutnya. Ya, semua orang menjauh ketika ia mendekat.

'Ada apa?'

'Kenapa mereka menjauhiku!'

'Apa muka ku kaya badut?'

"Ah, rencana mau traktir mereka, mereka malah menjauh. Yaudah deh, setidaknya uang sakuku nggak menipis." monolog Permai.

"Hai Ria!" sapa Permai dari ujung lorong, ia berjalan sedikit cepat menuju Ria, sahabatnya.

Bukannya menyapa balik, Ria malah lanjut berjalan.

"Ria!" teriak Permai menggema di lorong. Permai menyeimbangi langkah Azaria.

"Ria? Ria punya gangguan pendengaran ya?" tanya Permai membuat Azaria menatapnya tajam.

"Lo bisakan nggak usah ganggu gue? Jangan temui gue!" ketus Azaria. Membuat Permai merasa sedih.

'Kan niat Aku baik, mau ditraktirin juga!'

"Azaria kenapa? Ria ada masalah?" tanya Permai dengan pandangan sendu.

Azaria tidak menjawab, ia melanjutkan perjalanannya meninggalkan Permai yang diam seribu bahasa.

'Ada apa dengan mereka? Kenapa mereka menjauh? Ah kayaknya lagi banyak masalah deh mereka!' Permai mencoba positive thinking

***

Murid-murid kelas XII tengah sibuk mempersiapkan Ujian Nasional yang sudah ada di depan mata. Hubungan Devano Permai pun masih berjalan. Sayangnya, tidak ada arah dan tujuan di dalamnya. Jarak antara Devano dan Permai pun makin merenggang. Permai masih bersikap layaknya seorang pacar yang sama sekali tidak dianggap oleh Devano. Melupakan bagaimana dengan tegasnya Devano memutuskan hubungannya secara sepihak waktu itu. Hubungan Devano dan Ratu malah makin erat. Kemana-mana, Devano selalu menemani Ratu setiap saat. Walaupun sampai sekarang Devano belum memberikan sebuah status untuk Ratu, tapi kedekatan mereka malah mengalahi Permai yang notabenenya adalah masih berstatus sebagai pacarnya.

Sebenarnya Ratu seringkali mengirimkan sebuah kode kepadanya untuk segera memperjelas hubungan diantara mereka berdua saat ini. Bukannya Devank tidak peka, dia hanya masih bingung harus berbuat apa. Ditambah lagi, Permai sampai sekarang masih belum menyerah juga. Devano benar-benar sangat pusing dalam memikirkannya.

Permai World [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang