BAB 5: MAKAN MALAM

259 111 91
                                    

"Anak-anak, ayo bersiap. Sebentar lagi tamu penting akan datang." Suara Ratu Madelyn terdengar memasuki kamar ketiga anak kembarnya.

"Huh, iya, Ma. Mending Mama bangunin Kak Charlotte, kayaknya habis tidur siang tuh," sahut Cassie terkekeh.

Ratu Madelyn tersenyum penuh pengertian dan mengelus kepala tiga kembar bergantian. 

"Iya, iya. Cepat siap-siap ya, Mama ke kamar Kak Charlotte dulu," pamit Ratu Madelyn yang kemudian meninggalkan kamar tiga kembar. Ketiga kembar yang sadar akan tugasnya masing-masing segera bergegas mandi dan bersiap-siap.

Sementara itu, Charlotte yang baru bangun dari tidurnya mendengar ketukan di pintu. Betul sekali, itu adalah Ratu Madelyn yang hendak membangunkan Charlotte. Charlotte pun berjalan menuju pintu dan membukakan pintu untuk ibunya.

"Eh, Mama. Aku baru bangun, Ma." Charlotte tertawa gugup. "Aku langsung mandi deh sekarang."

Ratu Madelyn mengusap puncak kepala Charlotte dan tersenyum. "Iya, cepat ya, sebentar lagi tamu penting akan datang."

"Oke, Ma." Charlotte mengangguk dan memeluk Mamanya. Rasa rindu yang membuncah dalam dadanya mendorongnya untuk melakukan tindakan itu.

Setelah balas memeluk Charlotte, Ratu Madelyn meninggalkan kamar Charlotte, membiarkannya sendiri untuk bersiap-siap. Sebetulnya, walaupun mereka adalah anggota keluarga kerajaan, mereka lebih memilih untuk melakukan segala sesuatunya sendiri.

Mungkin terkesan berbeda dari imajinasi kalian yang membayangkan bahwa Putri Mahkota suatu kerajaan akan dimandikan oleh enam orang dayangnya.

Namun, di Benua Crystallium, kebanyakan para keluarga kerajaan memilih melakukan sendiri hal-hal tersebut. Tentu saja mereka masih punya pengawal yang menjaga mereka jika hendak kunjungan ke luar kerajaan.

Setelah bersiap-siap, keempat anak Claude Langston berbaris di ruang makan dan bersiap untuk menyambut tamu penting yang sedari pagi dibicarakan.

Mereka serempak menggunakan pakaian senada berwarna putih gading dengan Raja Claude dan Ratu Madelyn yang mengenakan mahkota. Keempat putri cantik mereka mengenakan tiara kecil di atas kepala mereka. Mahkota dan tiara tersebut sama-sama berhiaskan batu amethyst.

"Salam hormat untuk Raja Hannes Campbell dari Kerajaan Ruby!" Terdengar suara para pengawal yang memberi hormat kepada tamu penting tersebut seiring dengan dibukanya gerbang kerajaan.

"Ah, mereka sudah hadir di sini." Raja Claude merapihkan jubahnya dan bersiap menyambut tamu penting yang ternyata adalah Raja Hannes Campbell dari Kerajaan Ruby.

Pintu utama Kerajaan Amethyst yang dibuka menampilkan Raja Hannes Campbell dan anaknya, Pangeran Arthur Campbell. Sontak mereka membungkuk untuk memberikan hormat kepada Raja Claude dan keluarga.

"Salam hormat untuk Raja Claude Langston dari Kerajaan Amethyst!"

Raja Claude dan keluarga juga turut membungkuk untuk menyambut tamu penting mereka. Raja Claude mempersilakan mereka untuk duduk dan menyuruh pelayan menyiapkan makan malam. Mereka makan malam dengan tenang sambil sesekali bercengkrama.

Setelah menyantap makan malam yang nikmat, Raja Claude ternyata ingin berbincang berdua dengan Raja Hannes. Mereka pergi menuju ruang takhta untuk berbincang.

"Charlotte, tolong temani Pangeran Arthur melihat-lihat kerajaan kita," perintah Raja Claude kepada anaknya.

Charlotte mengangguk patuh. "Ayo, Pangeran Arthur."

"Eh, panggil saja Arthur. Toh kita seumuran." Lelaki berambut merah itu menolak dengan halus.

"Kita boleh ikut nggak, Kak?" tanya Christine dengan penuh harap.

Crystallium ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang