Empat puluh tiga tahun yang lalu
Pada saat itu, Raja Charlie Langston adalah penguasa tunggal Kerajaan Amethyst. Umurnya tiga puluh tahun ketika ia memiliki seorang anak laki-laki bernama Claude Langston. Kehidupan kerajaan kala itu sungguh makmur dan bahagia. Tidak ada kejahatan atau keserakahan, yang ada hanyalah kebahagiaan dan rasa puas.
Namun, keadaan berubah ketika tiga belas tahun kemudian, tepat pada tiga puluh tahun yang lalu, Raja Charlie Langston menemukan sesuatu ketika ia berkunjung ke Kerajaan Emerald.
Atau mungkin..., sesuatu itu yang menemukan Raja Charlie.
"Salam hormat untukmu Raja Charlie!" sapa Raja Edward, penguasa Kerajaan Emerald kala itu.
"Salam hormat untukmu juga Raja Edward." Raja Charlie tersenyum dan menepuk pundak sahabatnya itu.
Yup, betul. Raja Charlie dan Raja Edward adalah sahabat karib sejak kecil. Saat ini, Raja Charlie sedang mengunjungi Kerajaan Emerald dalam kunjungan personal--hanya untuk melepas rindu, katanya.
Ketika mereka sedang berbincang sambil minum teh di taman kerajaan, tiba-tiba angin kencang bertiup. Petir menyambar dan kilat terlihat di langit. Dalam sekejap, hujan pun turun dengan deras, membasahi setiap sudut bumi.
Para pengawal dengan sigap langsung memayungi kedua raja tersebut. Mereka pun berjalan tergopoh-gopoh sampai halaman istana. Dayang-dayang langsung mengeluarkan handuk bersih untuk Raja Charlie dan Raja Edward.
Ketika mereka selesai mengeringkan diri, mereka pun duduk di ruang makan.
"Cuacanya sedang tidak bagus ya, Ed?" tanya Raja Charlie memulai pembicaraan.
Raja Edward mengangguk sambil menyesap tehnya. "Entahlah, aku juga bingung mengapa tiba-tiba hujan deras. Padahal, seharusnya bulan ini kita memasuki musim panas."
Raja Charlie baru saja hendak membalas ucapan Raja Edward ketika ia melihat sebuah benda yang seperti balon udara dari luar jendela.
"Ed, Ed, coba kamu lihat ke sana," kata Raja Charlie sambil menunjuk ke arah balon udara itu. "Apa itu?"
Raja Edward mengikuti arah jari telunjuk Raja Charlie. Ia pun terkejut dan menanyakan hal yang sama, "eh? Apa itu?"
"Pengawal! Coba kalian periksa benda apa itu!" perintah Raja Edward kepada para pengawalnya.
"Aneh sekali, aku baru pertama kali melihat yang seperti itu," cetus Raja Charlie yang sekarang mencicipi kuenya. "Omong-omong, ini enak, Ed."
Raja Edward tertawa. "Lidahmu memang hebat, Charlie. Itu adalah kue andalan Kerajaan Emerald."
"Salam hormat untukmu Raja Edward." Kedua pengawal Kerajaan Emerald menyapa Raja Edward sambil memegangi seorang gadis yang basah kuyup. "Kami menemukan gadis ini di dalam benda itu."
Raja Charlie dan Raja Edward serentak berdiri. Para pengawal yang melihat kedua raja itu berdiri langsung mendorong gadis itu agar ia berjongkok dan memberi hormat pada Raja Charlie dan Raja Edward.
"Sudah, sudah, terima kasih. Kalian boleh pergi," perintah Raja Edward yang langsung diikuti dengan anggukkan kedua pengawalnya. Mereka pun lalu berjalan pergi.
"Berdirilah, Nak." Raja Edward berjalan mendekati gadis berambut hitam itu. Tampaknya usianya sekitar delapan belas tahun.
Gadis itu perlahan berdiri dan bertanya dengan tergagap, "ma--maafkan hamba, Yang Mulia Raja. Apakah hamba boleh bertanya, di mana kah tempat ini?"
Raja Edward dan Raja Charlie saling berpandangan.
"Ini adalah Kerajaan Emerald," jawab Raja Edward. "Siapa namamu dan dari mana kah asalmu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Crystallium ✔
FantasyCharlotte "Madelyn" Langston, Putri Mahkota Kerajaan Amethyst dengan jiwa petualang. Ia ingin naik naga dan kerap kali keluar istana dengan sihir penyamaran--menyamarkan warna mata dan rambutnya. Petualangannya dimulai ketika ia menemukan...