"Balas dendam?" Raymond menghela napas panjang.
"Ayah..., apakah tidak lebih baik apabila Ayah melupakan saja kejadian itu? Sudah tiga puluh tahun berlalu dan saat ini kita sudah hidup dengan damai, Ayah."
Raja Robert berdiri dan menatap Raymond dengan mata merah. Napasnya menggebu-gebu tanda ia sedang marah. Tinjunya mengepal seolah ia akan memukul Raymond kapan saja.
"Ayah hanya mengetesmu saja dengan menyuruhmu untuk meminta bantuan aliansi pada Kerajaan Ruby dan menyuruhmu mencari literatur mengenai sihir terlarang." Raja Robert malah memegang pundak Raymond dengan lembut.
"Namun, Ayah sudah tahu bahwa kamu tidak dapat menjalankan tugas itu dengan baik."
Raymond memandangi ayahnya dengan pandangan takut.
"Maka dari itu," lanjut Raja Robert. "Ayah telah meminta bantuan Kakakmu untuk mencari resep yang dapat membebaskan sihir terlarang itu."
"A--apa?" Raymond tergagap, tidak percaya dengan apa yang diucapkan oleh ayahnya. Baru saja ia merasa bahwa ayahnya akan mengurungkan niat untuk membalas dendam. Namun, ternyata ayahnya malah telah melancarkan rencana itu.
Raja Robert tersenyum miring dan mengangguk. "Menurut sumber rahasia yang Ayah dapatkan, sihir terlarang itu dikubur di Kerajaan Emerald. Tentu saja tidak ada yang tahu mengenai fakta ini selain Raja Claude dan Raja Edith, Raja dari Kerajaan Emerald."
"Saat ini, Kakakmu sedang berada di Emerald untuk menjalankan tugas itu. Sudah seminggu ia pergi dan mungkin besok ia akan pulang," lanjut Raja Robert.
---
Kerajaan Emerald, satu minggu yang lalu
Seorang gadis dengan rambut panjang berwarna biru tua berjalan dengan percaya diri. Ia berjalan melewati kolam ikan, air mancur kerajaan, sampai pada akhirnya ia berdiri di halaman utama Kerajaan Emerald.
"Salam hormat untuk Putri Elizabeth Rodriguez dari Kerajaan Sapphire!" Para pengawal Kerajaan Emerald menunduk untuk memberi hormat dan membukakan pintu gerbang.
Elizabeth hanya menunduk sedikit lalu berjalan memasuki ruang takhta Kerajaan Emerald. Di ruang takhta, Raja Kerajaan Emerald saat ini, Raja Edith, telah menunggu kedatangannya.
"Salam hormat untukmu Raja Edith," sapa Elizabeth sambil menunduk.
"Salam hormat untukmu juga Putri Elizabeth." Raja Edith turun dari singgasananya untuk menyambut Elizabeth.
"Apakah kamu ke mari untuk meminta hal itu?" tanya Raja Edith setelah berhadapan dengan Elizabeth.
Elizabeth berpikir sejenak. Ingatannya melayang pada dua minggu yang lalu, ketika Raja Edith dan Raja Frederick (Raja Kerajaan Amber) datang ke Kerajaan Sapphire. Raja Robert lah yang mengundang mereka untuk datang.
Raja Robert telah memantapkan niatnya untuk berperang pada Kerajaan Amethyst demi membalaskan dendam ayahnya di masa lampau. Ia bertekad untuk mempermalukan Kerajaan Amethyst seperti mereka mempermalukan Kerajaan Sapphire.
Maka dari itu, ia membutuhkan bantuan dari Kerajaan Emerald dan Amber untuk berpihak padanya. Kedua Raja itu menyatakan bahwa mereka butuh waktu untuk berpikir.
Namun, entah bagaimana caranya, Raja Robert mengetahui bahwa resep untuk membebaskan sihir terlarang itu terkubur di Kerajaan Emerald. Raja Robert juga yakin bahwa Raja Edith pasti mengetahui fakta itu.
Jadi, setelah Raja Frederick pamit pulang, Raja Robert berbicara empat mata dengan Raja Edith.
"Putri Elizabeth?" Suara Raja Edith membuyarkan lamunan Elizabeth.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crystallium ✔
FantasyCharlotte "Madelyn" Langston, Putri Mahkota Kerajaan Amethyst dengan jiwa petualang. Ia ingin naik naga dan kerap kali keluar istana dengan sihir penyamaran--menyamarkan warna mata dan rambutnya. Petualangannya dimulai ketika ia menemukan...