BAB 16: MIMPI BURUK

171 88 55
                                    

"Salam hormat untukmu, Raja Richie Rodriguez dari Kerajaan Sapphire," sapa Raja Charlie Langston yang adalah Raja Kerajaan Amethyst.

"Salam hormat untukmu juga, Raja Charlie Langston." Raja Richie tersenyum. "Silakan duduk."

Jika kalian bingung kapan kejadian ini terjadi, maka akan kujelaskan bahwa kejadian ini berlatar tiga puluh tahun yang lalu. Ketika Raja Sapphire adalah Kakek dari Raymond dan Raja Amethyst adalah Kakek dari Charlotte.

Pada saat itu, Raja Claude Langston dan Raja Robert Rodriguez barulah berusia tiga belas tahun. Di umur yang masih sangat belia itu, mereka harus menyaksikan Perang Lima Kerajaan. 

Tenang saja, akan kuceritakan kelanjutan dari kisah ini.

"Begini, langsung saja. Aku ingin memintamu untuk berhenti mengeksploitasi tanah kami, Raja Richie," kata Raja Charlie ketika ia duduk berhadapan dengan Raja Richie.

"Tidak, Raja Charlie. Kami tidak bermaksud untuk mengeksplotasi tanahmu secara sengaja." Raja Richie membela dirinya. "Yang terjadi waktu itu hanyalah kesalahan." 

"Kesalahan? Bukan sekali dua kali pengawal kami menemukan prajurit kalian ada di tanahku, menambang batu amethyst secara ilegal." Raja Charlie mulai berapi-api. "Namun, sembilan kali. Sembilan!"

Raja Richie bangkit dari duduknya. "Kalau begitu aku meminta maaf atas nama prajuritku."

"Minta maaf?" Raja Charlie juga ikut bangkit dari duduknya. "Kamu seharusnya membayar ganti rugi! Untung saja aku masih berbaik hati. Aku hanya menangkap prajuritmu dan membebaskan mereka dalam tiga hari."

Raja Richie Rodriguez hanya tertunduk menyadari kesalahannya.

"Begini saja, jika nanti aku menemukan ada satu saja prajurit kalian yang sedang menambang dengan bebas di wilayahku, aku akan menyatakan perang pada Kerajaanmu." Raja Charlie berkata dengan penekanan di tiap suku katanya.

"Woah, woah. Santai saja, Raja Charlie. Tenang saja, itu tidak akan terjadi lagi." Raja Richie membungkuk pada Raja Charlie.

"Semoga saja kamu menepati omonganmu." Raja Charlie tersenyum miring dan membungkuk pada Raja Richie. "Kalau begitu aku pamit."

Raja Charlie berharap bahwa Raja Richie akan menepati omongannya. Kalau tidak, tekadnya sudah bulat untuk melancarkan perang pada Kerajaan Sapphire.

Namun, pada keesokkan harinya, Raja Charlie mendapat kabar bahwa tiga orang prajurit Kerajaan Sapphire ketahuan sedang menambang di wilayah Amethyst, yang tepat berbatasan dengan Kerajaan Sapphire.

"Ah, jadi itu maumu." Raja Charlie tersenyum miring sambil terduduk di atas singgasananya.

"Pengawal!" panggil Raja Charlie garang.

Para pengawal berlarian mendatangi Raja mereka. "Salam hormat untukmu Raja Charlie!"

"Umumkan pada dunia bahwa mulai detik ini, Kerajaan Amethyst menyatakan perang pada Kerajaan Sapphire," perintah Raja Charlie dengan tegas.

Para pengawal saling berpandangan sejenak, lalu segera berlarian untuk menyebarkan kabar buruk itu.

Raja Charlie langsung meninggalkan ruang takhta dan menuju ruang tidurnya. Ia kemudian mengeluarkan peti berisi gulungan kertas dan sejumput rambut pemberian gadis asing dari Lily itu. Bersamaan dengan itu, Raja Charlie telah memutuskan untuk membebaskan sihir terlarang.

Begitulah Perang Lima Kerajaan terjadi.

Dengan menggunakan sihir terlarang, Raja Charlie berhasil membangkitkan sekitar lima ribu prajurit kerajaan dari seluruh Benua Crystallium yang telah meninggal selama paling lama lima puluh tahun.

Crystallium ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang