Tanpa terasa, tiga hari telah berlalu dengan cepat semenjak kepulangan Charlotte dan rombongannya. Selama tiga hari itu pula, tiga kembar terus belajar balet bersama Elizabeth. Mereka tampak senang dengan guru barunya itu.
Pernah suatu malam ketika Peter, Charlotte, dan tiga kembar duduk bersama di taman kerajaan, mereka membahas guru balet baru itu.
"Hei, triple C. Kalian senang nggak dengan guru balet kalian?" tanya Peter penasaran.
Charlotte tersenyum jahil memandang Peter sambil menunggu jawaban ketiga adik kembarnya.
"Senang banget!" Cassie berdiri dari duduknya dan melompat kecil.
"Miss El baik banget! Dia selalu bilang rambut kita bagus," timpal Celine.
"Oh ya? Rambut kalian?" tanya Charlotte sambil mengelus rambut Celine. "Memang bagus sih."
Peter tergelak. "Lalu, lalu, Miss El cantik nggak?"
Mendengar pertanyaan itu, Charlotte menepuk bahu Peter sambil menggeleng tanda tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. Peter hanya terkekeh sambil tersipu.
"Cantik kok," jawab Christine sambil memandangi wajah Peter. "Uhm..., jangan-jangan...."
"Kak Peter suka ya sama Miss El?!" Cassie yang dapat membaca suasana dengan cepat langsung menuding Peter.
"E--Eh, kata siapa?" Peter mencoba untuk mengelak, tetapi itu hanya membuat wajahnya semakin merah merona.
"Tuh kan, Kak Peter malu!" Cassie tertawa sambil menunjuk wajah Peter yang memerah.
"Haish, apa sih...." Peter menutupi wajahnya.
Begitulah rutinitas mereka selama tiga hari terakhir ini. Setiap malam, mereka menyempatkan diri untuk mengobrol dan bercengkerama bersama.
Sementara, pada pagi sampai siang hari mereka ikut membantu mendekorasi aula kerajaan untuk pesta ulang tahun tiga kembar. Tentu saja mereka tidak lupa menanam tanaman wicalyptus itu agar cepat berbuah.
Ada juga kejadian pada malam sebelum penyebaran undangan dimulai, Peter dan Charlotte menulis undangan bersama.
"Charlotte," panggil Peter ketika ia melihat Charlotte sedang duduk di ruang makan. "Kamu mau tulis undangannya sendiri?"
Charlotte mengangguk. "Mau bantu?"
"Dengan senang hati." Peter menarik kursi dan duduk di samping Charlotte. "Kira-kira berapa ya tamu undangannya?"
"Anggota kerajaan yang akan kita undang sekitar dua belas orang kalau tidak salah hitung," jawab Charlotte sambil mulai menulis.
"Emerald hanya berdua kan ya? Raja dan Putra Mahkotanya?" tanya Peter yang juga mulai menulis.
"Betul. Kalau Ruby bertiga, Sapphire... ada berapa ya mereka? Empat?" Charlotte berhenti menulis dan menatap Peter.
"Betul kok berempat. Raja, Ratu, dan dua orang anaknya. Yang satu putri dan yang satunya lagi putra." Peter masih fokus menulis.
"Ah, iya benar. Ingatanku agak pudar." Charlotte terkekeh. "Berarti betul dua belas. Amber kan bertiga juga."
"Oh ya, itu kan hanya keluarga inti kerajaan saja. Bagaimana dengan saudara para raja? Apakah mereka juga turut diundang?" tanya Peter lagi.
Charlotte manggut-manggut. "Iya, mereka akan diurus oleh Papa karena jumlahnya yang banyak."
"Kalau tamu penting yang bukan anggota kerajaan ada berapa?" tanya Peter penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crystallium ✔
FantasyCharlotte "Madelyn" Langston, Putri Mahkota Kerajaan Amethyst dengan jiwa petualang. Ia ingin naik naga dan kerap kali keluar istana dengan sihir penyamaran--menyamarkan warna mata dan rambutnya. Petualangannya dimulai ketika ia menemukan...