Sihir terlarang hanya terbebas selama 6 jam, tetapi dampak yang ditimbulkan sangat luar biasa. Ribuan prajurit terhebat Benua Crystallium meninggal dalam peperangan ini.
Begitu pula dengan ribuan naga pemberani yang membela Kerajaan Ruby dan Amethyst, mereka juga gugur dengan terhormat.
Lebih banyak lagi rakyat biasa yang meninggal karena ikut dalam peperangan di bawah pengaruh sihir terlarang. Totalnya ada puluhan ribu.
Separuh Kerajaan Amethyst hancur lebur, entah apa yang terjadi dengan kerajaan lain. Kemungkinan besar juga mengalami kerusakan serupa. Rumah-rumah warga, hutan yang rimbun, ladang-ladang sawah, semua hancur akibat perang.
Setelah kejadian itu, Elizabeth jatuh pingsan. Charlotte memanggil para pengawal Kerajaan Amethyst yang sudah tersadar. Para pengawal pun lari tergopoh-gopoh untuk membantu Keluarga Langston.
"Pengawal, tolong bawa Putri Elizabeth ke salah satu kamar yang masih kosong dan tidak hancur. Kalau bisa, borgol tangannya juga ke tiang-tiang ranjang." Raja Claude memberi perintah.
Dua orang pengawal langsung sigap membawa tubuh Elizabeth yang pingsan.
"Maafkan aku, Raymond. Ini harus kulakukan demi menjaga kedamaian Benua Crystallium." Raja Claude meminta maaf karena telah memborgol kakaknya.
Raymond mengangguk tanda mengerti. "Tidak masalah, Raja Claude. Aku mengerti."
"Ada banyak sekali yang harus kita lakukan untuk merestorasi kerajaan ini--ah tidak, bahkan seluruh benua ini." Raja Claude menghela napas berat.
"Katakan saja apa perintah Anda, Yang Mulia. Kami akan melaksanakannya." Panglima Kerajaan Amethyst maju dan berdiri di hadapan Raja Claude dengan posisi siap.
"Terima kasih banyak, Panglima." Raja Claude memulai perintahnya. "Aku punya satu pertanyaan untukmu."
"Tanyakan saja, Yang Mulia," jawab Panglima Kerajaan cepat.
"Ketika kudeta terjadi, ada sekitar tiga puluh orang pengawal Kerajaan Amethyst yang malah berpihak pada Kerajaan Ruby." Raja Claude menghela napas.
"Apakah mereka membelot dari Kerajaan Amethyst atau memang sedari awal mereka bekerja di bawah Kerajaan Ruby?"
Panglima Kerajaan meneguk ludahnya. Ia kemudian berlutut di hadapan Raja Claude, diikuti dengan belasan pengawal yang berada di belakangnya.
"Maafkan saya, Yang Mulia Raja Claude!" seru Panglima Kerajaan hampir menangis.
"Ketika itu, ratusan pengawal dan prajurit Kerajaan Amethyst dikumpulkan di lapangan militer untuk mendengar pengumuman dari Raja Hannes. Kemudian, beliau menyuruh beberapa prajurit untuk memisahkan diri dari barisan. Setelah itu, beliau menurunkan hujan serbuk tanaman circasea yang membuat kami semua tak sadarkan diri," jelas Panglima Kerajaan tanpa jeda.
Raja Claude manggut-manggut. "Berarti tiga puluh orang itu adalah orang suruhan Kerajaan Ruby."
"Berdirilah, Panglima," kata Raja Claude sambil membantu Panglima Kerajaan untuk berdiri. "Ini bukan kesalahanmu saja. Ini juga kesalahanku yang langsung mempercayai Kerajaan Ruby begitu saja."
Panglima Kerajaan dan para pengawalnya lalu berdiri. "Terima kasih, Raja Claude. Kami akan berusaha mencari tiga puluh orang pengawal itu, dan jika mereka masih hidup, kami akan membawa mereka ke hadapan Anda, Yang Mulia."
"Baik, bagus sekali," kata Raja Claude.
"Kemudian, ada masalah yang yang lebih mendesak, Panglima. Raja Hannes, Raja Edith, Pangeran Arthur, dan Pangeran Isaac ditahan di ruang takhta. Mereka diikat menggunakan sihir terlarang, dan apabila sihir terlarang tersebut telah disegel lagi, berarti sekarang mereka sudah bebas." Raut wajah Raja Claude menegang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crystallium ✔
FantasyCharlotte "Madelyn" Langston, Putri Mahkota Kerajaan Amethyst dengan jiwa petualang. Ia ingin naik naga dan kerap kali keluar istana dengan sihir penyamaran--menyamarkan warna mata dan rambutnya. Petualangannya dimulai ketika ia menemukan...