18. wedding Bang Rehan & Nazwa

5.9K 441 15
                                    

Jangan lupa vote sebelum/sesudah membaca cerita ini, usahakan untuk komen dan follow akun author eca_saf

Terima kasih
&
Selamat membaca

Hari ini menjadi hari istimewa untuk Bang Rehan dan Nazwa sahabatku. Sejak pukul 8 pagi tadi mereka resmi menjadi sepasang suami istri. Meski tak ada acara pesta yang meriah tapi senyum diantara keduanya sangat merekah.

Aku dan mas Jafran pun menjadi dua orang terpenting dalam acara pernikahan mereka. Dari prosesi lamaran sampai akad aku dan mas Jafran selalu dilibatkan.

Bukan tidak senang, justru aku sangat senang sekali. Dengan senang hati aku membantu jalannya pernikahan mereka. Sungguh pemandangan yang sangat langka untukku, menyaksikan sahabatku tersenyum bahagia diatas pelaminan bersama kekasih halalnya.

Pepatah yang mengatakan bahwa jodoh tidak akan kemana, dan tidak akan tertukar itu benar adanya. Sejauh apapun mereka membuat jarak jika sudah jodohnya hari ini mereka dipersatukan kembali dalam ikatan sebuah pernikahan dan hubungan yang halal. Semoga, semoga doa-doa terbaik dari orang-orang sekitar selalu menyertai lancarnya jalan rumah tangga mereka.

"Za mam yuk" ajakku kepada Faza.

Anak itu sedari pagi tak ingin lepas dari genggaman tangan Bang Rehan, bahkan saat akan mengucapkan akad saja anak itu berdiri disamping bang Rehan. Tapi bersyukurnya ia tak menggangu sama sekali sang pengantin malah menjadi sosok penyemangat bang Rehan.

Sekarang pun ia tak ingin beranjak dari kursi pelaminan. Duduk bertiga dengan pengantin membuat semua orang menatap geli kearah mereka. Dan ada pula yang menyangka bahwa Faza adalah anak kandung dari bang Rehan bersama mendiang almarhum istrinya yang terdahulu.

"Engga au nda, Za mam ue (engga mau bunda, Faza makan kue)"

"Makan mulu brownies, nanti sakit gigi"

"Gapapalah Mer. Lagi bahagia dia banyak kue biarin aja" ucap Nazwa.

Jangan lupakan sahabatku yang sedang bahagia itu. Aku juga kesal kepadanya, pagi tadi ia malah uring-uringan tak ingin keluar dari kamar untuk menemui bang Rehan yang sudah sah menjadi suaminya. Sekarang sudah dipelaminan malah tebar kemesraan.

Dan yang paling aku sesalkan adalah sepasang pengantin ini selalu mengompori Faza untuk mengambil makanan yang manis-manis. Sudah tahu anak itu mudah sakit gigi malah ditawari es krim, cendol, es buah, kue-kue. Bagian aku tawari makan malah geleng-geleng ogah, alamat dimarahi bapaknya aku.

"Faza mau es om ambilin ya?" Tawar Bang Rehan.

"Au (mau)"

"No bang Rehan! Cukup jangan cekoki anakku sama makanan engga sehat itu"

"Kalau engga sehat engga mungkinlah ada dipesta pernikahanku. Semua makan disini terbukti higenisnya"

"Ihh... tahu ah! rese kalian. Ayo Faza turun jangan dipelaminan mulu, malu sama tamu"

"Engga au nda, Za au cini ama om ama ateu (engga mau bunda, Faza mau disini sama om sama Tante)"

"Bunda bilangin ayah ya Faza engga mau nurut, engga mau mam"

"Za unya om ean ya kan om (Faza maunya om Rehan ya kan Om)"

"Yoi"

Engga bocahnya engga omnya malah tambah ngeselin. Bisa pecah kepalaku menghadapi dua laki-laki berbeda generasi ini.

"Sana turun temani suami kamu tuh kasian kaya jomblo sendirian, nanti ada yang mungut loh. Faza biar disini aja masih betah salamin tamu dia" ucap Nazwa.

"Iya gih sana, kasian tuh dianggurin. Tamu-tamu yang datang cantik-cantik loh"

"Bodo amat!" Pungkasku dan memilih pergi dari ketiga manusia yang sukses membuatku kesal.

Aku menghampiri mas Jafran yang sedang minum kopi. Suamiku itu dikasih es yang manis-manis dan enak-enak malah minta kopi yang pahit. Engga ada didalam list sebuah acara pernikahan sayangku hadeh...

Bruk...

Aku menubrukkan tubuhku kedada bidangnya mas Jafran. Untung saja suamiku ini sedang berada di sisi gedung tempat sepi jadi tak malu dilihat orang kalau kami sedang berpelukan.

"Wes santai dong Bubun. Kenapa si kok ditekuk-tekuk mukanya?"

"Faza tuh"

"Kenapa? Hari ini anak itu ganteng banget ya pakai jas hitam dipadukan sama bendo dan pantofel. Beh...! cakep bangat emang turunan aku"

Aku membenarkan ucapan suamiku yang ini. Anak itu sangat tampan hari ini. Wajah imutnya terbalut pakaian adat khas pejabat Sunda menambah kadar ketampanan yang diwariskan sang ayah menambah berkali-kali lipat.

"Iya ganteng tapi ngeselin"

"Kenapa si?" Ucap mas Jafran sambil mencubit-cubit kecil pipiku.

"Makanin mulu es"

"Ya dilarang dong sayang"

"Susah"

"Sudah dicoba?"

"Udah, tetep aja ngeyel. Apalagi itu dua manusia yang lagi jadi pengantin ngeselin juga pake ngomporin Faza"

"Huss...! Engga boleh gitu. Biarin ajalah dek lagi berbahagia mereka dari tadi bibirnya melengkung keatas terus. Terus hari ini juga Faza anteng engga ngerusuh, jarang-jarang loh anak itu anteng ditempat acara gini"

Dan lagi-lagi aku membenarkan ucapan suamiku yang tak kalah tampannya dengan sang anak. Ayah dan anak emang sebelas dua belas dari segala sisi dan aspek, dan itulah yang membuatku selalu ingin berada selalu disamping mereka yang aku cinta.

Disaat sepasang pengantin tengah sibuk merajut asmara yang sedang bermekar aku pun dan mas Jafran tak mau kalah. Sejak aku memastikan Faza anteng dengan om dan tantenya mas Jafran membawaku pergi melipir dari bocah menggemaskan itu.

Sedari tadi aku dan mas Jafran tak henti-hentinya menciptakan kemesraan ala kami pengantin lama. Bahkan beberapa rekan mas Jafran pun mengatakan bahwa kami tak ingin kalah saing dengan yang sedang menikah, dan jadilah pengantin lama versus pengantin baru hahaha....

Sorenya setelah acara selesai aku, mas Jafran, bang Rehan dan Nazwa melipir ke sebuah taman dibelakang rumah Nazwa.

Banyak yang kami ungkapkan satu sama lain terlebih-lebih kami berempat menyempatkan waktu untuk kembali nostalgia dengan masa lalu.

Tak terasa cerita hidup yang aku pikirkan selama ini sangat menyedihkan ternyata tersimpan sisi bahagianya juga. Ya seperti ini, kami sama-sama sudah berkeluarga.

Semoga saja kami benar-benar pasangan yang ditakdirkan untuk merajut asmara sama Jannahnya Allah. Aamiin....

TBC

Terima kasih sudah membaca, maaf jika ada kesalahan kata² atau penyebutan istilah dalam penulisan. Salam hangat dari author ✌️

Me And You Future ~ Sah Bersama Mu?? 2 (Completed)  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang