Jangan lupa vote sebelum/sesudah membaca cerita ini, usahakan untuk komen dan follow akun author eca_saf
Terima kasih
&
Selamat membacaMasalah kemarin berlalu begitu saja setelah kami sama-sama saling maaf memaafkan. Faza, anak itu pun dengan senang hati memaafkan kekeliruan ayahnya.
"Engga boleh nakal ya, jangan buat bunda khawatir lusa ayah pulang kakak harus sudah sehat. Janji nurut sama bunda?"
"Anji"
Ya, hari ini mas Jafran mendapat tugas ke ibu kota untuk dua hari kedepan dalam misi pengamanan demo. Tak lama memang tapi mas jafran sangat khawatir dengan kondisi keluarga kecilnya, karena pertama Faza sedang sakit demam akibat benjol di kepalanya kemarin sore setelah terjungkal dari sepeda yang ia kendarai. Kedua kehamilanku sudah semakin membesar, semakin rentan.
"Ayah pergi ya, assalamu'alaikum"
"Waa'alaikumsallam, hati-hati ayah"
Aku kembali pulang ke rumah bersama Faza. Meski anak itu merengek pusing tapi ia sama sekali tak meminta untuk aku gendong, malah ia memintaku untuk santai saja berjalannya agar tak terjadi apa-apa dengan calon adiknya.
"mbak Desi"
"Iya Bu?"
"Maaf tolong buatkan teh hangat ya"
"Pakai gula bu?"
"Tidak usah teh hangat saja"
"Iya Bu"
Faza kembali aku tidurkan diruang tamu depan tv, anak itu kalau sedang sakit selalu tidak mau kalau disuruh istirahat dikamar, ia lebih memilih tiduran didepan tv beralas kasur lantai.
"Ini Bu"
"Terima kasih"
"Emm.. Bu boleh saya tanya?"
"Boleh, tanya apa?"
"Anu Bu, pak Jafran pulang kapan ya?"
"Lusa katanya, kenapa memang?"
Entah akhir-akhir ini aku bingung, mengapa banyak sekali orang-orang yang menanyakan kabar mas Jafran, ada apa sebenarnya dengan suamiku itu.
"Engga papa Bu, saya hanya bertanya saja"
"Ohh ya sudah"
Perlu aku beritahu, selain putri tetangga baruku ada juga Desi art dirumah yang sering sekali mencari perhatian kepada mas Jafran. Tahu dari mana? Jelas aku tahu sendiri, Desi sering curi-curi pandang kepada mas Jafran, atau kalau aku sedang sibuk dengan Faza ia dengan senang hati menggantikan posisiku untuk melayani mas Jafran seperti menyiapkan makan, sepatu mas Jafran, atau menyiapkan seragam mas Jafran dengan menempelkan segala printilannya yang terkadang salah dan malah membuat kesibukanku bertambah.
Cemburu? Jelas! Aku cemburu dengan tingkah Desi kepada suamiku. Tapi aku lega sebab selama ini mas Jafran tak pernah melirik Desi, tidak tahu kalau Putri. Perempuan satu itu pun harus aku waspadai.
Malam ini mas Jafran menelponku, dan menanyakan kabar anak-anaknya. Aku bilang Faza sudah lebih baik dari sebelumnya, benjolan di kepalanya sudah mulai kempis aku pun tak merasakan kontraksi seperti biasanya. Semuanya baik-baik saja.
"Syukurlah, mas khawatir dengan kalian"
"Mas disana gapapa kan?"
"Mas baik, jaga kesehatan ya dek"
KAMU SEDANG MEMBACA
Me And You Future ~ Sah Bersama Mu?? 2 (Completed)
RomanceJafran family kembali hadir membuka lembaran baru nya dengan berbagai coretan tinta warna-warni. berbagai lika-liku perjalanan cinta mereka sudah mereda seiring berjalan nya waktu, kini Jafran dan Ammera bukan lagi seorang mahasiswi dan tentara buja...