"Eh, Bella." Very tertawa hampar sambil mengaruk tengkuk nya yang tidak gatal.
"Kenapa?" tanya Bella. "Eh, nggak, kok. Kesana yuk!" ajak Rahma.
Mereka sama sama kaget. Tadi Bella tidak ada di sana. Tapi tiba tiba sekarang ada Bella.
Bella tadi ada di samping almari tempat Rakha dan Hendrik sembunyi. "Ayo!" ajak Bella.
Bella tidak ingin memperpanjang masalah. Biarlah semua nya berlalu.
Kini mereka sudah berkumpul lagi di ruang tengah. Mereka masih ingin melanjutkan truth or dare sampai mereka semua kena.
Botol kembali di putar. Bella yang memutar nya. Perlahan botol berputar dengan pelan. Hingga akhirnya botol berhenti menghadap ke arah Rakha.
Tadi Bella bingung dan sekarang Rakha juga bingung. Truth or dare. Truth Hendrik pasti akan tanya yang tidak tidak. Kalau dare, itu pasti lebih aneh.
"Truth or dare, Kha?" tanya Bella.
"Gue pilih emm..." Rakha berpikir sebentar.
Oke. Cukup. "Dare," balas Rakha.
Rakha sama seperti bella. Suka tantangan daripada harus membuka privasi nya.
Lebih baik melakukan daripada terbongkar semuanya.
"Yah, harusnya truth tadi," kesal Very.
Very sudah mempersiapkan pertanyaan yang bagus buat Rakha. Eh Rakha malah memilih dare. "Ajak Bella jalan besok," bisik Hendrik.
"Apaan? Kok main bisik bisik, sih?" kepo Wahyu.
"Kepo lo. Lakuin itu, Kha."
Rakha hanya mengangguk pasrah. Kebetulan nanti mereka akan menginap di apartemen taman Very, sekalian saja.
Mereka terus melanjutkan permainan hingga semua orang sudah kebagian truth or dare. Sekarang sudah pukul sepuluh malam.
Rakha dkk memutuskan untuk pamit dulu. Tidak baik cowo ada di apartemen cewe malam malam begini. Ya walaupun banyak orang.
---
Rakha sedang jogging. Keempat sahabat nya masih tidur. Jadi Rakha jogging sendirian. Jalanan ramai oleh pejalan kaki. Rakha ikut car free day. Daripada di kamar terus, refreshing sebentar.
Rakha duduk di kursi panjang, melihat orang orang berlalu. Rakha lupa membawa ponsel nya tadi. Jadi sekarang Rakha istirahat sebentar.
Sekarang sudah pukul delapan mungkin. Rakha bersiap untuk kembali ke apartemen Very. Daripada nanti mereka mencarinya.
Rakha jogging lagi menuju apartemen. Tapi ketika jogging, Rakha tidak sengaja menabrak seseorang sampai jatuh. "Eh, sorry," kata Rakha sambil membantu orang tersebut berdiri.
"Iya nggak papa, kok. Salah gue juga nggak lihat jalan," kata wanita itu.
"Gue juga salah. Sorry, ya," kata Rakha lagi.
Wanita itu mengangguk. Di sini mereka sama sama salah. "Gue duluan."
Rakha berlalu menuju apartemen. Sementara wanita itu tersenyum senang. 'Ganteng banget," batin wanita itu.
Wanita itu juga pergi meninggalkan tempat menuju rumah nya. Tadi ia juga habis dari jogging.
"Bell," panggil Rakha ketika melihat Bella keluar dari pintu apartemen nya. "Kenapa?"
"Nanti jalan, yuk!" ajak Rakha.
"Tumben ngajak gue jalan. Ada apa?" heran Bella.
Baru kali ini Rakha mengajak nya jalan. Rakha tidak pernah mengajak nya jalan sama sekali. Tapi Sekarang? "Dare semalem."
KAMU SEDANG MEMBACA
Rakha (END)
Teen Fiction[PART LENGKAP] [40 BAB] Seorang pria yang malu untuk menyatakan perasaan nya sendiri. Memilih untuk memendam perasaan nya sendiri selama satu tahunan. Dengan dorongan sahabat nya, ia mampu menyatakan perasaan nya itu. Mampukah, seorang Rakha Akbar...