"Bell, kantin yuk!" ajak Putri.
"Ayo!"
"Gue nggak diajak nih?" ngambek Shifa.
"Elah, biasanya juga langsung ikut." sindir Putri
"Hahah, saae lo. Yuk ah!"
Mereka bertiga langsung menuju kantin. Tentu untuk mengisi perut mereka yang sudah berbunyi sedari tadi.
"Gue peseni kayak biasa ya," ujar Putri lalu langsung pergi.
"Aneh tuh sepupu lo," kata Bella melihat Putri.
"Nggak tuh. Nggak kenal gue," canda Shifa.
"Makan di taman biasa aja kali," saran Shifa
"Bener juga. Enak di sana, yaudah samperin Putri aja."
Mereka langsung berdiri menghampiri Putri yang sedang memesan makanan.
"Put, bungkus aja. Makan di tempat biasa."
Putri mengangguk dan bilang pada penjual nya untuk dibungkus saja.
Tidak lama kemudian, putri sudah membawa makanan mereka yang sudah dibungkus. Mereka lalu pergi ke taman seperti biasa.
Berbeda dengan Bella dkk, rakha dkk sedang duduk di depan kelas. Membahas tentang rencana Rakha.
Adam juga ada di sana. Karena memang dari awal adam sudah ikut andil di dalam nya.
"Lo udah kabarin Putri sama Shifa?" tanya Rafi.
"Belum sih, ntar an aja. Lagian mereka bentar lagi juga balik ke kelas."
Benar juga. Mereka menunggu di depan kelas sambil berbincang bincang sedikit. Membahas tentang banyak hal.
Tiba tiba Bella dkk datang. Bella langsung masuk ke dalam kelas seperti biasa. Namun ketika Shifa dan Putri akan masuk, Adam mencegah nya.
"Eh, Fa, Put."
"Kenapa?"
Shifa dan Putri menghampiri kawanan cowo cowo yang ada di bangku depan kelas.
"Lo mau bantuin kita nggak?" tanya Irul.
"Bantu apa?"
"Lo bawa Bella ke taman lagi, rencana nya rakha mau nembak Bella."
"Mati dong," canda Shifa.
"Tolol! Bukan gitu," ngegas Adam menoyor kepala Shifa.
"Santai dong." Shifa tidak terima kepala nya ditoyor begitu saja. "Etttsss, napa pada berantem? Ntar keburu masuk," tegur Hendrik.
"Yaudah kita masuk dulu."
Shifa dan Putri langsung masuk ke dalam. Menghampiri Bella yang sedang duduk di bangku nya.
Hanya ada Bella dan Diah dkk yang ada di dalam kelas. Yang lain masih berada di kantin mungkin.
"Bell," panggil Shifa.
"Kenapa?"
"Ke taman lagi yuk!" ajak Putri.
"Ngapain lagi? Tadi kan udah."
"Eee.."
Shifa dan Putri jadi bingung harus alasan apa. Tidak mungkin mereka jujur soal tadi.
Ahaa!!
"Ngobrol aja gitu. Di sana kan tenang, aman, seger gitu," alibi Putri.
"Iya juga. Tapi di kelas aja kali."
"Ayo lah Bell, enak an di sana."
Mereka terus membujuk Bella supaya mau ke taman. Kalau tidak pasti rencana tidak akan berjalan lancar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rakha (END)
Teen Fiction[PART LENGKAP] [40 BAB] Seorang pria yang malu untuk menyatakan perasaan nya sendiri. Memilih untuk memendam perasaan nya sendiri selama satu tahunan. Dengan dorongan sahabat nya, ia mampu menyatakan perasaan nya itu. Mampukah, seorang Rakha Akbar...