4 🔥 Jail

517 34 0
                                    

"Emm gimana ya?" ucap Rahma sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Rahma menoleh ke arah Bella tidak enak. Iya tidak tau kalau akan jadi seperti ini jadinya. "Cerita lah. Lo mah rahasia rahasia an," sahut Putri.

"Boleh nggak, Bell?" tanya Rahma.

Rahma benar-benar merasa tidak enak dengan Bella. Kenapa dah, mulut nggak bisa diajak kompromi.

"Lo yang jadian, Bell?" tanya Pranes.

"Huft, serah lah." Bella kembali dengan kegiatan nya, menscrool instagram.

"Gimana gimana?"

"Iya, siapa yang jadian sih?"

"Elah, lama amat. Cerita napa rah."

Mau tidak mau rahma cerita lah. Ada untung nya juga, dapet gosip baru.

"Jadi, kemarin lo lihat kan postingan instagram Bella?" tanya Rahma.

Mereka semua mengangguk. "Nah, gue nggak sengaja ketemu Bella di resto mall."

"Apa gosip nya elah? Belibet mulu," kesal Nabila.

Rahma memutar bola matanya malas. Sabar, cerita harus urut. "Nah, waktu gue mau makan. Gue nggak sengaja lihat Bella ada di sana juga. Tapi dia nggak sendirian."

"Lanjut lanjut," ujar Putri.

"Jadi, Bella di sana tuh sama kayaknya sahabat cowo nya Putri. Siapa namanya ya? Gue lupa elah."

Kini mereka semua menatap Putri. Putri yang ditatap pun bingung. Kenapa dengan dirinya? "Lo pasti kenal kan sahabat cowo lo?" selidik Sofi.

"Emm...." Putri berpikir sejenak, "setau gue tuh ya, namanya ada Aldi, Andri, Reza, ama satu lagi Arsa," jawabnya.

"Nah itu, Arsa namanya," sahut Rahma cepat.

"Oh my good? Beneran, Bell?" heboh Maylia.

Bella yang merasa diperhatikan hanya mengedikkan bahunya acuh. Huft, ember sekali mulut sahabat nya itu.

Rakha dkk juga mendengar perbincangan ciwi ciwi yang sedang berkumpul di meja Bella.

Arsa? Siapa tuh bocah? Rakha belum pernah mendengar namanya. "Arsa? Kalian kenal?" tanya Hendrik.

"Pernah denger sih. Tapi nggak tahu yang mana orang nya," balas Alif.

"Udahlah, kenapa kalian malah kepo sih?" tanya Rakha heran.

Walaupun di dalam hatinya pun menanyakan hal yang sama. Jadi Arsa cowo yang kata Bella ganteng.

---

Bel istirahat sudah berbunyi, sperti biasa pula Rakha dkk sedang berada di kantin untuk mengisi perut mereka.

Saat sedang makan, Rakha tidak sengaja melihat Bella yang sedang berjalan menuju stand makanan.

Dengan sigap, Rakha berdiri membuat meja nya bergerak dan mengagetkan sahabat nya yang sedang makan.

Rakha mulai acara nya menjaili Bella. Mungkin sehari tidak menjaili Bella rasanya berbeda.

Kalau Rakha menjaili Rahma, bukan nya seru malah mendapat tatapan tajam.

"Bell," panggilnya.

"Aduh, biang kerok dateng. Apalagi sih?" sahut Bella kesal. Jelas, Bella tahu maksud rakha menghampiri nya.

Rakha terkekeh melihat Bella sudah kesal duluan bahkan sebelum ia menjahilinya. "Sensian mulu lo orang nya."

"Lo mau jailin gue lagi kan?"

Rakha (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang