Ulangan kenaikan kelas sudah berlangsung. Semua siswa mengikuti ulangan dengan sungguh sungguh.
"Eh Bell, ke puncak, yuk! Refreshing habis ulangan," ajak Very.
"Lo ngajak gue?" tanya Bella sedikit kaget. Kenapa tiba-tiba Very mengajaknya pergi? "Iya, lah. Siapa lagi, lagian kalo rame seru," balas Hendrik.
Bella menimang nimang. Boleh juga, tapi bukan itu masalahnya. Bella sudah ada janji dengan sahabat nya untuk berlibur.
"Kayaknya gue nggak bisa deh," balas Bella.
"Kenapa?" tanya Rakha.
"Gue mau pergi sama sahabat gue."
"Ajak aja mereka," ide Alif.
Boleh juga. Lagipula mereka juga tidak tahu ingin berlibur kemana. "Nanti deh gue tanyain. Kalau gitu gue pergi dulu ya," pamit Bella.
"Hati hati," ucap Rakha.
Bella tersenyum dan pergi dari sana. Hari ini Bella akan pulang ke rumah orang tuanya.
"Perjuangin kalo lo mau," ucap Hendrik memberi semangat. Rakha mengangguk. Kali ini Rakha akan maju untuk mendapatkan hati Bella.
Sudah cukup setengah tahun Rakha memendam nya. Apalagi jika melihat Bella dengan orang lain, hati Rakha sakit.
Semoga juga kelas XI Rakha bisa satu kelas lagi dengan Bella. Hitung hitung mempermudahkan pdkt nya. "Gue cabut dulu," ucap Hendrik.
"Gue juga," sambung Alif.
"Kita juga deh," ucap Very dan Wahyu. Rakha mengangguk. Rakha ada latihan basket hari ini.
Sahabatnya juga ikut ekstra basket tetapi hari ini mereka absen karena ada urusan masing masing.
Alif pergi untuk menjemput orang tuanya yang baru pulang dari luar negeri. Hendrik harus menjaga adik nya karena orang tua nya ada urusan.
Very harus pulang ke rumah orang tuanya karena sepupu nya datang. Dan Wahyu harus ke rumah nenek nya karena nenek nya sedang sakit.
Tinggal Rakha sendirian. Rakha langsung menuju lapangan basket untuk mulai latihan bersama yang lainnya.
---
"Assalamualaikum," salam Bella ketika masuk ke dalam rumah.
"Waalaikumsalam. Sayang, kamu pulang?" tanya Helen.
"Iya, ma. Maaf akhir akhir ini aku jarang pulang ke rumah. Soalnya sku fokus ke ujian dulu "
"Iya gapapa, sayang. Udah sana ganti baju dulu habis itu makan siang," ujar Helen.
Bella menaiki anak tangga menuju kamar nya. Rasanya Bella sangat rindu dengan kamar nya.
Sudah beberapa bulan Bella tidak menempati kamar nya. Beruntung bibi terus membersihkan nya. Jadi kamar nya masih rapi dan bersih.
"Siang ma, pa," sapa Bella menuruni tangga.
"Siang, sayang. Sini makan!" ajak Desi a.k.a mama bella.
"Papa kok tumben jam segini udah pulang?" tanya Bella.
"Kata mama kamu, kamu pulang jadi ya papa pulang cepet. Kangen sama anak papa satu-satunya," ujar Dio a.k.a papa bella.
"Papa bisa aja."
Mereka tertawa bersama. Akhirnya mereka memutuskan untuk makan saja dulu.
"Sini, Bell," panggil Dio.
"Kenapa, pa?" tanya Bella duduk di samping papa nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rakha (END)
Fiksi Remaja[PART LENGKAP] [40 BAB] Seorang pria yang malu untuk menyatakan perasaan nya sendiri. Memilih untuk memendam perasaan nya sendiri selama satu tahunan. Dengan dorongan sahabat nya, ia mampu menyatakan perasaan nya itu. Mampukah, seorang Rakha Akbar...