"Gue duluan ya. Di, thanks tumpangan nya."
Mereka mengangguk. Bella berlari menuju kelas nya.
Kurang lima menit lagi pelajaran dimulai. Bella juga ada piket hari ini.
"BELL," pekik Putri.
"Hosh, hosh, hosh..." Bella menetralkan jantungnya karena capek berlarian. "Lo darimana sih? Kok baru sampe?" tanya Shifa.
"Tadi gue anter Arsa dulu."
"Oh gitu, piket sana. Ntar diprotes Alif noh.l," suruh Putri.
Bella piket bersama Alif, Rakha, Hendrik, dan juga Aurel. Dan sial nya Alif selalu sensi padanya.
Baru saja kan mengambil sapu Alif sudah berbicara terlebih dulu. "Makanya kalau berangkat tuh pagi. Siang mulu," sinis Alif.
"Eh, gue siang juga ada alesan nya kali," protes Bella.
"Alesan mulu. Tuh sapu sebelah sana."
"Iya iya. Santai napa."
Dengan kesal Bella mengambil sapu dan menyapu di daerah yang Alif tunjuk tadi. Untung Bella sabar.
'Pengen bejek bejek tuh bocah,' batin Bella.
"Udah tuh. Puas lo," geram Bella.
"Kurang bersih tuh."
"Protes mulu lo."
Walaupun mendumel, Bella tetap membersihkan nya.
---
"Sumpah, kemarin lo nggak ajak ajak gue," protes Putri.
"Ya kan gue nggak tau kalau Arsa ngajak Aldi sama pacarnya juga."
"Ish, kalau lo ngajak kita kan jadi rame."
Bella geleng geleng. Itu bukan kemauannya. Awalnya Bella ingin mengajak mereka semua. Tapi Arsa bilang jangan.
Itu juga sudah berlalu. Yang berlalu biarlah berlalu.
Ketika sedang makan, Bella dipanggil oleh Aldi. Mau tidak mau Bella harus menghampiri nya
"Gue kesana dulu."
Mereka mengangguk.
"Kenapa?"
"Duduk dulu elah. Gue mau ngomong sesuatu sama lo."
Bella duduk di samping Aldi yang kebetulan kosong.
"Apa?"
"Bantuin gue dong."
"Bantuin apa?"
"Besok kan Shela ulang tahun, gue bingung gimana kasih suprise juga kado nya."
"To the point."
"Lo mau kan bantu gue?" tanyanya.
Meskipun baru kenal, Bella sudah lumayan mengenal Shela. Shela tipekal orang yang terbuka membuat Bella tau tentang nya.
Dan masalah ulang tahun? Bella bisa saja. Bella juga ingin memberi suprise pada sahabat baru nya itu.
"Boleh tuh. Lo mau ngadain dimana?" tanya Bella.
"Jangan disini bahasnya. Ntar mereka nguping terus gagalin rencana gue."
Mereka sudah kenal dengan Shela. Aldi sering menceritakan nya pada mereka. Mereka juga sudah bertemu dengan Shela. Ya waktu merecoki Aldi yang sedang malam minggu an.
Andi yang tidak sengaja mendengar ucapan Aldi saat telepon dengan Shela. Dan dengan jelas Andi mendengar rencana makan malam nya.
Muncul ide di pikiran Andi agar merecoki nya. Andi mengajak sahabat nya yang lain untuk ikut gabung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rakha (END)
Teen Fiction[PART LENGKAP] [40 BAB] Seorang pria yang malu untuk menyatakan perasaan nya sendiri. Memilih untuk memendam perasaan nya sendiri selama satu tahunan. Dengan dorongan sahabat nya, ia mampu menyatakan perasaan nya itu. Mampukah, seorang Rakha Akbar...