6 🔥 Uang

405 21 0
                                    

"Ye, napa jadi gue sih," kesal Rahma.

"Haha, santai lah, Rah. Jangan marah marah," sahut Putri ikut menggoda.

Ya emang, hasilnya nihil. Tapi setidaknya mengurangi kecanggungan dan meramaikan suasana lah.

"Dih, gue udah biasa aja kali. Kalian aja yang nggak santai," nyolot Rahma tidak terima. "Bener nih?" goda Putri lagi.

Ting!

"Ponsel siapa yang bunyi?" tanya Rahma.

Mereka mengecek ponsel masing masing. Karena emang bunyi nya hampir sama semua.

"Punya gue," balas Bella.

Bella membuka ponsel nya dan menampilkan pesan masuk dari Arsa. Ya, pria yang akhir akhir ini dekat dengan nya.

"Dari siapa, Bell?" tanya Putri sambil memakan steak nya. "Nggak kok, nggak penting."

Bella melanjutkan lagi makan nya. Tanpa Bella sadari, tadi Rakha sempat melihat pesan dari Arsa.

"Emm, gue pamit duluan, ya," izin Bella setelah makan nya habis.

"Lah, kenapa buru buru?" tanya Rahma.

"Gak papa, kok. Gue ada urusan lain," balas Bella sambil merapikan barang barang nya.

"Gue duluan."

Belum juga dijawab, Bella sudah berlari menuju mobil nya. Rakha yang merasa Bella akan menemui Arsa pun ikut pamit pergi dulu. "Gue juga duluan ya," pamitnya.

Tidak jauh berbeda dengan Bella, Rakha langsung berlari mengikuti mobil Bella pergi.

Rahma dan Putri menatap kepergian mereka dengan bingung. Lah kenapa jadi mereka berdua?

"Mereka kenapa sih?" heran Putri.

"Nggak tahu tuh. Udahlah biarin aja," ketus Rahma karena kegiatan makan nya diganggu.

"Cie cemburu nih."

"Siapa yang cemburu?" elak Rahma.

"Lo lah. Lihat kebersamaan Bella sama Rakha kayak tadi. Siapa tahu bikin lo panas," ejek Putri.

"Lo sih, sok sok an bilang nggak suka Rakha lah. Rakha bukan tipe lo lah."

Rahma mendelik tajam, "emang bukan, ya. Berisik lo. Lanjut makan, gih," balasnya.

Karena Putri juga lapar, akhirnya mereka melanjutkan makan nya dengan tenang. Tidak ada gangguan seperti tadi.

Sementara Rakha, kini membuntuti kemana mobil Bella pergi. Tadi Rakha emang melihat isi pesan nya tapi tidak tahu arah tujuan nya.

Hanya ada pesan, "Bell? Lo sibuk nggak? Kalo nggak, ketemu ditempat biasa."

Tempat biasa? Mana Rakha tahu dimana tempat Bella dan Arsa biasa ketemu. Daripada bingung, mending mengikuti nya dari belakang.

Perjalanan membutuhkan waktu dua puluh menit untuk sampai di tempat tujuan.

"Cafe lagi?" gumam Rakha.

Apa tidak cukup makanan tadi hingga Bella ke cafe lagi. Perut melar emang.

Dan kembali ke Rahma dan Putri. Mereka sudah selesai makan dan berniat akan membayar.

"Mba, minta billnya," kata Rahma.

Pelayan tersebut datang dengan membawa bill di tangan nya.

"Loh, mba? Kita cuma pesen ini doang," protes Putri kala melihat tulisan di bill.

"Mas dan mba yang tadi belum bayar. Jadi sekalian. Mereka teman kalian, kan?" tanya pelayan itu.

"Iya."

Rakha (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang