"Tapi menurut penglihatan gue ya, lo ada rasa deh sama bella," tebak Very.
"Dih, sok lo."
Rakha mengacuhkan pernyataan sahabat nya itu. Nyatanya hati Rakha masih milik Rahma walaupun tidak terbalas.
Memang sakit cinta tak terbalaskan, namun lebih sakit lagi jika memiliki namun tidak dianggap.
S
K
I
PRakha sudah berada di rumah nya, tadi sahabat nya bilang akan datang ke rumah nya. Rakha tidak mempersalahkan, apa salah nya main kan?
Sembari menunggu sahabat nya datang, Rakha melihat gitar milik nya yang sudah lama tidak digunakan.
Rakha mengambilnya dan berjalan ke arah balkon. Sembari menatap langit, Rakha melantunkan lirik lirik sebuah lagu.
Aku tak mengerti apa yang kurasa
Rindu yang tak pernah begitu hebatnya
Aku mencintaimu lebih dari yang kau tahu
Meski kau takkan pernah tahuAku persembahkan hidupku untukmu
Telah kurelakan hatiku padamu
Namun kau masih bisu diam seribu bahasa
Dan hati kecilku bicaraBaru kusadari
Cintaku bertepuk sebelah tangan
Kau buat remuk seluruh hatikuSemoga waktu akan mengilhami
Sisi hatimu yang beku
Semoga akan datang keajaiban
Hingga akhirnya kau pun mauAku mencintaimu lebih dari yang kau tahu
Meski kau takkan pernah tahuBaru kusadari
Cintaku bertepuk sebelah tangan
Kau buat remuk seluruh hatikuBaru kusadari
Cintaku bertepuk sebelah tangan
Kau buat remuk seluruh hatikuBaru kusadari (uuh baru ku sadari)
Cintaku bertepuk sebelah tangan (bertepuk sebelah tangan)
Kau buat remuk seluruh hatiku
Seluruh hatikuProk..prok..prok..
Terdengar suara tepuk tangan di belakang Rakha. Ternyata mereka sudah datang. Kenapa Rakha tidak menyadarinya?
Apakah karena terlalu menghayati lagu dan tidak memperhatikan sekitar? I don't know.
"Wih, ternyata suara lo bagus juga," puji Alif.
"Selama beberapa tahun kenal lo, baru kali ini gue tahu lo bisa nyanyi," sahut Very.
Rakha hanya diam dan kembali masuk ke kamar nya. Tidak lupa meletakkan gitar nya ke tempat semula.
"Lo semua kapan dateng?" tanya Rakha.
"Kebiasaan banget nggak nyadar. Barusan waktu lo nyanyi," balas Wahyu.
Rakha langsung duduk di atas kasur. Mengistirahatkan hati, dan pikiran nya.
Sementara sahabat nya sudah sibuk dengan dunia game masing masing. Rakha tidak mood untuk bermain game hari ini. Jadi, lebih baik Rakha diam dan melihat mereka bermain saja.
A few moments later
"Kha, gue pamit pulang dulu, ya," pamit Hendrik mewakili.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rakha (END)
Ficção Adolescente[PART LENGKAP] [40 BAB] Seorang pria yang malu untuk menyatakan perasaan nya sendiri. Memilih untuk memendam perasaan nya sendiri selama satu tahunan. Dengan dorongan sahabat nya, ia mampu menyatakan perasaan nya itu. Mampukah, seorang Rakha Akbar...