"Kita mau main lah," jawab Very.
"Ngapain? Kan nggak ada yang ngajak," balas Bella.
"Emang nggak boleh?" tanya Rakha.
"Yaudah, masuk dulu."
Mereka masuk ke dalam. Di sana sudah ada Rahma dan Putri yang makan cemilan sambil menonton televisi.
"Kok kalian ke sini?" tanya Putri.
"Gabung, tadi lo bilang ada di sini."
"Tapi buka gitu maksud gue," balas Putri.
"Udah udah, orang yang punya apart aja diem," kata Rakha menengahi.
Untuk apa berdebat. Padahal tidak ada salah nya berkunjung. "Bell, gue mau tanya deh," kata Very.
"Tanya apa?"
"Itu cowo yang ada di postingan lo siapa?" tanya Very.
Semua menunggu jawaban Bella. Apalagi Rakha, tadi Rakha sempat melihat nya. Tapi untuk sekedar mengomentari enggan rasanya.
"Orang, kenapa kalian kepo, sih?" kekeh Bella, emang sepenting itu? "Yakan kita nanya doang," jawab Alif.
"Oh iya, kalian tahu darimana kamar apart gue?"
Bella mencoba mengalihkan pembicaraan. Bisa gawat jika mereka terus mendesak nya. "Nggak usah ngalihin pembicaraan, deh," sinis Alif.
"Waktu itu gue kan ketemu sama lo di sini. Jadi gue pikir ini kamar lo," balas Rakha dan Bella mengangguk paham.
Tadi Wahyu yang mengusulkan untuk ke apartemen Bella. Lagipula di apartemen Very, mereka juga bingung harus melakukan apa.
Beruntung Bella dkk sedang berkumpul, jadi mereka bisa ikut berkumpul juga. Kamar mereka hanya berbeda tiga kamar.
"Eh, kita truth or dare yuk!" ajak Wahyu.
"Boleh, kalian ikut, kan? Harus ikut, lah," tanya Very dan dijawab oleh dirinya sendiri, mereka semua mengangguk.
"Gue ambil botol dulu," izin lalu Bella pergi ke dapur untuk mengambilnya. "Nih." Bella memberikan botol tersebut pada Very. Karena yang paling bersemangat adalah Very.
Botol sudah berputar, .ereka semua deg deg an. Apalagi dengan dare dari mereka, pasti akan sesuatu yang mengerikan.
Semakin kesini putaran botol semakin memelan. Hingga akhirnya botol berhenti pada Very.
"Lah, kok gue sendiri, sih?"
"Itu azab," balas Putri.
"Truth or dare?" tanya Bella.
Very memperagakan gaya berpikir. Enak nya apa ya? "Karena gue laki laki sejati, gue pilih truth."
"Kalau laki laki sejati ya pilih dare, dong," protes Wahyu.
"Udah diem. Truth nya adalah...." Alif menggantung ucapan nya.
Semua menanti ucapan Alif. "Apaan?" tanya very.
Sebenarnya jantung Very dag dig dug. Alif yang mengajukan pertanyaan. Apaan ini?
"Kenapa Lo nggak jujur kalau suka Ida?" lanjut Alif.
Deg.
Oh my god. Harus apa sekarang? Lebih baik tadi pilih dare aja.
"Jawab dong, Ver," desak Putri.
Mereka hanya tau jika Very menyukai Ida tetapi tidak tau alasan Very tetap diam sampai sekarang. Padahal jika dilihat-lihat sebenarnya Very baik, kok.
"Ck, dia kan lagi deket sama kelas sebelah," kesalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rakha (END)
Fiksi Remaja[PART LENGKAP] [40 BAB] Seorang pria yang malu untuk menyatakan perasaan nya sendiri. Memilih untuk memendam perasaan nya sendiri selama satu tahunan. Dengan dorongan sahabat nya, ia mampu menyatakan perasaan nya itu. Mampukah, seorang Rakha Akbar...