24 🔥 Curhatan Very

132 13 0
                                    

"Apa bener Rakha suka sama gue?" ucap Bella pada dirinya.

Setelah membuka surat dari Rakha tadi, Bella kaget saat di dalam surat tadi bilang kalau Rakha menyukai nya.

Bella masih bingung. Setau nya Rakha sering menceritakan Rahma padanya dulu. Ya waktu kelas X.

"Jadi bener kata temen temen gue?"

Bella bimbang. Di satu sisi Bella tidak percaya. Di sisi lain, Bella belum punya perasan pada Rakha.

"Gue harus tanyain langsung sama Rakha besok," ucap Bella.

Sepulang sekolah, Bella langsung pulang karena ingin membuka surat dari Rakha tersebut.

Dan Bella lupa jika nanti malam Bella ada janji untuk menginap di rumah Rahma karena Rahma akan pergi.

Alunan lagu mengalun di ponsel Bella tanda ada yang menelpon nya. "Putri?" bingung Bella.

Untuk apa putri sore sore menelpon nya.

"Hallo?"

"Eh Bell, lo nggak lupa kan nanti malam."

"Nanti malam?" beo Bella.

"Iya. Jangan bilang kalau lo lupa."

"Emang nanti malam ada apa?"

Putri menepuk jidat nya di seberang. Benar dugaan nya, bella pasti lupa.

"Lo tuh udah pikun ya. Nanti malam kita ke rumah Rahma lah."

"Mau ngapain?"

"Bener bener lupa lo? Besok kan Rahma pergi ke singapura untuk urusan bisnis bokap nya."

"Astaga!! Gue lupa," teriak Bella.

"Pikun sih lo. Jangan lupa jemput gue ya. Mobil gue ada di bengkel."

"Siap, gue mau mandi dulu ya. Gue tutup telpon nya."

"Iya. Mandi yang wangi. Bye."

"Bye."

Tuttt...

"Gue harus siap siap," kata Bella.

Bella langsung ngacir menuju kamar mandi menjalankan ritual mandi nya.

---

"Kha, isi surat tadi yang lo kasih ke Bella apa? Gue kepo," tanya Very.

Mereka sedang berkumpul di rumah Hendrik. "Kepo," balas Rakha sambil sibuk bermain ps bersama Hendrik.

"Ya kan kita cuma pengen tau aja."

"Berisik lo. Terus lo kapan nembak Ida?"

Skakmat!!

Very diam membisu. Pertanyaan yang dihindari malah ditanyakan oleh Rakha.

"Diem kan lo!" ejek wahyu.

"Diem lo kutil anoa.l," kesal Very.

Bukan apa- apa Very hanya takut jika Ida masih berhubungan dengan Dhani. "Kalau lo nggak berani. Mending lo minta bantuan aja," saran Hendrik.

"Minta bantuan? Sama siapa?"

"Laki kok nggak berani an. Cemen lo," ejek Alif. "Sama teman nya aja, lah," saran Hendrik lagi.

Very berpikir. Teman Ida? Setau nya Ida dekat dengan Lia cs. Tapi kalau Lia hanya di sekolah.

Ah iya!!

Very mencari ponsel nya. Very tipekal orang yang lupa menaruh barang nya sendiri.

"Cari apaan sih lo?" tanya Alif.

Rakha (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang