"Lo mau pesan apa?" tanya Rakha.
"Samain aja deh."
Kalau boleh jujur, Bella bingung harus memilih yang mana. Bagi Bella semuanya tampak enak.
Sementara menunggu Rakha memesan makanan, Bella membuka ponsel nya memainkan media sosial nya.
"Udah?" tanya Bella setelah Rakha kembali duduk.
"Udah kok. Tungguin aja." Bella mengangguk.
Tidak lama kemudian makanan datang dan mereka memakan nya. Masa iya membuang nya.
Skip>>
"Mau kemana sih Kha?" tanya Bella.
"Ke rumah pohon, mau?"
"Hah? Beneran?" Bella sangat ingin mempunyai rumah pohon sendiri. Namun orang tua nya tidak membolehkan.
"Iya."
Rakha melanjutkan perjalanan menuju rumah pohon yang ia buat dulu. Ya Rakha yang membuatnya sendiri.
Butuh waktu 20 menit untuk sampai ke tempat tujuan. setelah sampai Bella sangat senang berada di sana. akhirnya keinginannya tercapai untuk dapat memasuki rumah pohon.
"Gue boleh naik nggak?" tanya Bella menoleh ke Rakha.
"Boleh kok masuk aja gak ada yang larang kali," canda Rakha.
"Saae lu, ya udah gue naik an ya." Bella bersiap untuk naik ke atas.
"Iya ati-ati ntar jatuh lagi," ujar Rakha.
"Siap, aman mah kalau sama gue."
"Iya in aja."
Rakha tersenyum melihat Bella bahagia. Akhirnya ia bisa menjadi alasan Bella tersenyum.
Selama ini Rakha hanya penikmat senyum Bella. Tapi mulai sekarang ia yang akan menciptakan senyum di bibir Bella.
"KHA, LO KAGAK NAIK?" teriak Bella dari atas.
Rakha yang mendengar teriakan Bella langsung menoleh ke atas, "eh iya gue naik kok. Sabar napa."
Rakha lalu naik ke atas rumah pohon. Mereka menikmati keadaan yang ada di sana. Memang belum ada apa apa di rumah pohon itu karena rumah pohon itu juga baru jadi.
Rakha membuatkan rumah pohon itu spesial untuk Bella. Dan kemarin baru jadi, makanya Rakha langsung mengajak Bella ke sana.
"Eh bisa liat senja dong," kagum Bella.
Selain menyukai rumah pohon, Bella juga suka senja. Sebab senja tidak pernah ingkar untuk datang lagi esok.
"Suka sama banget sama senja?" tanya Rakha.
"Iya seneng banget makasih ya udah aja gue ke sini."
"Sama sama." Rakha tersenyum tulus.
Mereka menikmati senja itu sampai benar benar menghilang. Untung Bella sudah sempat mengirim pesan pada orang tua nya tadi.
"Udah selesai ini senja nya. pulang yuk!" ajak Bella.
"Ya udah ayo! kapan kapan main ke sini aja."
"Boleh?"
"Boleh banget, yuk!"
Akhirnya mereka memutuskan untuk langsung pulang. Mengingat sudah hampir malam juga.
---
"Cie yang kemarin berduaan sama rakha," goda Putri.
"Terus kenapa? Emang salah?" bingung Bella.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rakha (END)
Teen Fiction[PART LENGKAP] [40 BAB] Seorang pria yang malu untuk menyatakan perasaan nya sendiri. Memilih untuk memendam perasaan nya sendiri selama satu tahunan. Dengan dorongan sahabat nya, ia mampu menyatakan perasaan nya itu. Mampukah, seorang Rakha Akbar...