33. Kebenaran

53.3K 3.6K 214
                                    

Haii bestie, aku kembali^-^

Jika ada typo mohon di kasih tanda ya, jangan lupa untuk vote dan komentar itung-itung sebagai dukungan kalian untuk aku^-^

Langsung aja yaa!!

Happy reading~

33. Kebenaran?

Cahaya matahari memasuki sela-sela jendela membuat seseorang gadis yang tidur merasa terganggu. Bukan. Bukan cahaya matahari yang mengganggunya, tapi seseorang yang mencium permukaan wajahnya membuat gadis itu terganggu dan membuka matanya perlahan.

Ketika matanya sudah terbuka hal yang dia lihat pertama kali adalah Rendi yang menciumnya tanpa henti.

"Putri tidur bangun, sudah pagi. Mandi cepat yang lain sudah menunggu di bawah."

Hal yang paling menyenangkan bagi Rendi adalah ketika melihat wajah adiknya tidur sangat mengemaskan menurutnya.

"Lima menit lagi ya, Mas!” rengek Aurel yang kembali merapatkan selimutnya dan mencari posisi nyaman.

"Bangun Dek ibu udah masak nasi goreng kesukaan kamu loh, yakin gak mau nih?" bujuk Rendi. Detik itu juga Aurel membuka matanya dan langsung lari ke kamar mandi membuat Rendi terkejut melihatnya. Rendi memilih keluar dari kamar menunggu Aurel di bawah.

Di ruang makan, semua anggota keluarga sudah berkumpul. Begitupun dengan Aurel yang baru tiba dan mencium satu persatu anggota keluarganya. Sapaan hangat dari Aurel dibalas oleh semua orang terkecuali Carlos dan Keenan. Mereka justru menatap Aurel dengan tatapan datar.

"Keenan, Carlos, Ada apa?" tanya Tama yang merasa aneh dengan sikap kedua putranya.

"Gapapa kok dad. Carlos mau ke kamar dulu.” Carlos bangkit dari kursi dan meninggalkan meja makan membuat mereka bingung dengan sikap Carlos.     

Tidak lama Keenan bangkit dari kursi membuat mereka semua makin bingung.

"Ada apa sebenarnya dengan kalian?" Arthur menatap Keenan meminta penjelasan.

"Keenan mau bicara dengan kalian nanti, selesai kalian sarapan. Keenan tunggu di ruang keluarga." Setelah mengucapkan itu Keenan langsung meninggalkan meja makan.

"Apa aku buat salah?" tanya Aurel.

"Udah jangan dipikirin mungkin mereka lagi dateng bulan kali,” canda Juan membuat mereka menatap Juan kesal.

"Pea mereka cowo kali!" seru Cakra menjitak kepala Juan hingga pria itu meringis kesakitan. 

"Sakit bego!"

"Juan! Cakra! Jaga ucapan kalian. Di sini ada adik kamu!" tegur Arthur.

"Maaf pih," sesal Juan dan Cakra.

"Sayang, jangan dipikirin ya. Mungkin mereka lagi ada masalah, sudah lebih baik kalian lanjut makan,” ucap Raya.

Rendi pun hanya diam karena dia tau alasan Keenan seperti itu dan pasti ada hubungannya dengan penjelasannya tadi malam. Lalu Carlos? Dia pun ikut bersikap dingin pada adiknya.

My Overprotektif Brothers  [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang