31. Tamu kangen

55.2K 3.8K 254
                                    

Haii bestie, aku kembali^-^

Jika ada typo mohon di kasih tanda ya, jangan lupa untuk vote dan komentar itung-itung sebagai dukungan kalian untuk aku^-^

Langsung aja yaa!!

Happy reading~

31. Tamu kangen

Setelah berhari-hari Aurel dirawat hari ini Aurel sudah diperbolehkan pulang dan itu membuatnya senang karena bisa bertemu teman-temannya dan bisa kembali ke mansionnya karena dia sangat rindu dengan kamarnya. Aurel sangat sangat bosan di rumah sakit dan tidak melakukan apa-apa walaupun ada keluarganya yang temani, tetap saja Aurel bosan.

Raya yang sedang mengemasi barang, tersenyum senang melihat raut wajah putrinya yang senang lantas menghampirinya dan memeluknya. "Anak Mommy kayanya seneng banget sih hemm?” Raya mengusap rambut Aurel  lembut.

"Seneng dong mom, kan mau pulang! Aku bosen di sini tau!” ujar Aurel cemberut, siapa yang tidak bosan jika berhari-hari hanya tidur di ranjang tidak melakukan apapun.

"Uhhhhh,, gemesin banget sih anak, Mommy.”

"Oh iya, mom yang lain mana? Mereka gak jemput Aurel?" tanya Aurel karena di ruangannya cuman ada dia dan Mommynya saja.

"Mereka sebentar lagi datang. Nah, tuh dia baru aja diomongin!" ucap Raya ketika melihat pintu kamar inap Aurel terbuka menampilkan kelima putranya yang sudah berpakaian rapi dan sangat tampan.

"Udah siap sayang?" tanya Keenan yang sudah rapi dengan setelan kantornya.

"Udah dong, Bang!”

"Yaudah yuk pulang!"              

*****

Hari sabtu keluarga William berkumpul di mansion karena mereka tidak ada kerjaan. Cakra dan Juan mereka meliburkan diri karena di sekolah tidak ada Aurel membuat mereka malas. Begitupun yang lain mereka tidak berangkat kerja karena tidak ada kerjaan yang mengharuskan mereka keluar rumah. Jadilah, mereka semua berkumpul bersama.

Aurel yang sedang duduk samping Sean yang memeluknya dari samping. Tiba-tiba saja  Cakra dan Juan  mendekati Aurel dan langsung mengganggunya. Mereka berdua tidak henti-hentinya mencubit pipi Aurel yang sudah merah akibat ulah mereka.

Ulah dua abangnya, diadukan Aurel pada orang tuanya. Saat itu juga Cakra dan Juan mendapatkan tatapan dingin dari Keenan membuat mereka berdua seketika kembali ke tempat duduk semula. Aurel pun senang dan meledek mereka. Mereka yang melihat kelakuan Aurel pun dibuat gemas.

Mereka sangat bahagia karena kehadiran Aurel membuat keluarganya jadi harmonis dan hangat biasanya mereka jarang sekali berkumpul tetapi semenjak kehadiran Aurel, mereka lebih sering menghabiskan waktu bersama.

Ketika tengah asik berbincang datanglah maid yang mengatakan jika ada tamu yang mencari Raya dan Tama. Mereka berdua saling pandang, bingung dengan siapa yang datang. Maid pembawa pesan menggeleng tidak tahu ketika ditanya dan sontak membuat Keenan meradang.

"Bagaimana sih! Seharusnya kamu tanya namanya. Dan apa keperluan mereka datang kesini gimana kalo mereka orang jahat?!" sembur Keenan dingin membuat maid itu menunduk ketakutan.

"Sudahlah Keenan, kamu kembali ke dalam biar saya melihat tamunya," sela Tama dan langsung keluar bersama Raya menemui tamunya.

"Siapa sih bang?" tanya Aurel kepo.

"Sayangku, Queenku yang manis, Abang mana tau sayang, kan abang disini!" gemas Sean.
Aurel pun tertawa.

Tidak lama Raya dan Tama datang bersama tiga orang yang mereka semua tidak kenal.

"Princess sayang, nih ada yang cariin kamu katanya kangen!” ucap Raya membuat Aurel membalikan badannya dan melihat siapa yang mencarinya.

Aurel berbalik menatap tiga sosok yang sangat dia rindukan sedang berdiri menatapnya ada pancaran kerinduan di sana. Dia pun segera berlari dan langsung memeluk perempuan paruh baya dengan erat.

"Bibi Aurel kangen!"

"Bibi juga kangen kamu sayang, apa kabar kamu hemm??"

Ya, perempuan paruh baya yang Aurel peluk adalah bibinya Marta yang dulu merawatnya dan membesarkannya penuh kasih sayang. Aurel melepaskan pelukannya menatap Bi Marta dengan mata berkaca-kaca.

"Hey, kok nangis sih sayang? Ini jidat kamu kenapa, hem? Kamu jatuh?" tanya Marta menghapus air mata Aurel lembut dan menatapnya khawatir melihat dahi ponakannya diperban.

"Loh iya, paman baru liat. Ada apa dengan dahi kamu, Aurel?" tanya Dino pamannya Aurel  panik.

"Paman! Paman ihh kangen!! Maafin Aurel ya, gak kabarin kalian, kalian gak marahkan sama aku?" Aurel berganti memeluk Dino dengan erat.

Mereka yang tidak tau Marta dan Dino yang Aurel sebut paman dan bibi hanya diam tidak tau harus apa.

Seakan tau apa yang anggota keluarganya pikirkan, Tama menjelaskan siapa mereka. "Mereka adalah paman dan bibinya Aurel. Mereka yang merawat Aurel dari kecil bersama Shintia, ibu Aurel yang menemukannya,” jelas Tama membuat mereka paham pantas saja Aurel senang sekali kehadiran orang itu.

"Mana bisa paman sama bibi marah sama kamu sayang, lagian kamu punya keluarga kandung jadi kami gak masalah soal itu. Kamu tetap ponakan kita yang menggemaskan!” ucap Marta membuat Aurel bahagia dan bersyukur telah dibesarkan mereka.

Keluarga William yang melihatnya pun terharu dan bahagia karena Aurel dirawat dan dibesarkan dengan baik dan penuh kasih sayang.

"Huft,,sepertinya adek gak kangen mas ya?" tanya seseorang membuat Aurel melepaskan pelukannya, dia kenal suara itu seorang yang sangat sangat Aurel rindukan.

Aurel menatap seseorang yang berada di belakang pamannya yang sedang tersenyum manis. "MAS RENDI!!!"

****

Hayo siapakah Rendi?

Special 100k aku kasih deh double up! 🎉🎉🎉

Makasih atas dukungan kalian semuaa tanpa kalian dan sangat kalian cerita ini gak sampai sejauh ini huaaa sayang kalian😭😭😭😭

Ayo coment sebanyak-banyaknya jangan lupa vote dan follow juga supaya cepet update nya!!! Dan aku juga mau bikin cerita tapi gatau kapan bikinnya 😅

See you 👋❤️

My Overprotektif Brothers  [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang