Haii bestie, aku kembali^-^
Jika ada typo mohon di kasih tanda ya, jangan lupa untuk vote dan komentar itung-itung sebagai dukungan kalian untuk aku^-^
Langsung aja yaa!!
Happy reading~
41. Aileen beraksi
Jam istirahat pun berbunyi para murid berhamburan keluar kelas termasuk Aurel, Amira, dan Agatha yang sudah bersiap-siap menuju kantin untuk mengisi perut mereka. Di tengah perjalanan, Aurel ijin ke toilet pada kedua sahabatnya. Dengan alasan kejadian waktu itu tidak akan terulang lagi, Aurel pergi ke toilet sendirian tanpa didampingi kedua sahabatnya.
Selesai buang air kecil, ketika akan keluar dari kamar mandi, seseorang secara sengaja meletakkan kakinya di depan pintu membuat Aurel yang tidak menyadarinya terjatuh. Lebam di lututnya masih belum sembuh dan sekarang dia harus terjatuh lagi. Hal yang lebih mengejutkan adalah pelaku yang membuatnya terjatuh adalah kakak kelasnya yaitu Aileen yang di depan pintu toilet dengan menyilangkan kedua tangannya ke dada dan menatapnya sinis.
"Upss!! Sorry gue sengaja."
"Maksud kakak apa?" tanya Aurel menatap Aileen bingung. Dia menahan rasa nyeri di bagian lututnya.
Aileen berjongkok mensejajarkan tubuhnya dengan Aurel lantas menatapnya sinis. "Lo mau tau kenapa gue giniin lo? Ini hanya peringatan buat lo. Jauhin Nathan! Dia punya gue ngerti?" ucap Aileen penuh penekanan.
"Aku gak pernah deketin kak Nathan."
Aileen menatap Aurel penuh kebencian. "Jangan sok polos deh! Gue bingung sama lo. Lo itu suka sama Nathan atau Bara sih? Jadi cewe jangan gatel deketin Nathan juga, Bara juga. Gue muak liat muka lo di sekolah ini apa lagi muka sok lugu loh itu!"
Aurel yang tadinya menunduk kini mendongak menatap kakak kelasnya dengan berani. Dia tidak seperti Aileen bicarakan, Aurel tidak mendekati Nathan maupun Bara.
"Aku gak pernah dekatin mereka berdua. Sebenarnya salah aku apa sama kakak?"Aurel merasakan jika dari awal dia bertemu dengan Aileen, gadis itu selalu menatapnya sinis. Jika ini tentang Nathan sungguh, Aurel tidak mendekati cowo itu apalagi pas tau kalo Nathan dan Aileen berpacaran.
"Salah lo itu, lo lahir ke dunia ini dan merusak hubungan gue sama Nathan! Lo sadar gak sih, lo itu biang masalah? Semenjak kehadiran lo selalu aja ada masalah dan bikin heboh!" bentak Aileen mengeluarkan semua amarahnya.
"Stop, Kak! Maaf kalo aku selalu buat masalah, itu bukan keinginan aku, Kak. Soal merusak hubungan kakak sama Kak Nathan, aku gak merasa merusak hubungan kalian tuh. Terakhir soal aku lahir di dunia ini, semua manusia ada alasan untuk terlahir ke dunia dan itu bukan kesalahan. Gak ada yang lahir ke dunia itu dari kesalahan. Gak Ada!"
Selama ini Aurel selalu diam diperlakukan seperti ini. Tapi untuk sekarang Aurel tidak tinggal diam! Apa lagi dituduh merusak hubungan orang lain. Keluarganya selalu bilang kalo mereka sangat beruntung dirinya lahir ke dunia dan Aileen yang notabenenya orang lain berbicara seperti itu, sungguh Aurel tidak suka dengan ucapannya. Jika keluarganya mendengarnya, Aurel tidak bisa membayangkan hal apa yang akan terjadi nantinya.
Aileen kehabisan kata-kata. Sungguh dia sangat marah dengan gadis di hadapannya, "LO! BENER-BENER BIKIN GUE MARAH!!" Aileen mengangkat tangannya siap melayangkan tamparan pada Aurel.Sontak Aurel pun memejamkan mata seakan siap menerima tamparan. Cukup lama dia menunggu tapi tidak ada tanda-tanda Aileen menamparnya. Perlahan, dia membuka mata dan seketika terkejut melihat Nathan yang menahan pergelangan Aileen dan menatapnya marah.
Aileen pun memberontak mencoba melepaskan tangannya yang dicengkram semakin kuat oleh Nathan. "Lepasin! Ini sakit," rintih Aileen kesakitan.
Aurel yang melihatnya bergegas membantu Aileen melepaskan cengkraman seseorang itu."Kak Nathan, lepasin kasian Kak Aileen."
Mendengar ucapan Aurel membuat Nathan menatap Aurel tidak mengerti. "Kasian? Kamu bilang kasian?! Dia udah nyakitin kamu dan kamu masih kasiani dia?"
"Nathan lepasin ini sakit!!" lirih Aileen.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Overprotektif Brothers [SEGERA TERBIT]
Novela Juvenil*Judul sebelumnya posessive brothers* Ini cerita tentang tiga kakak laki laki yang terlalu posesif dan overprotektif terhadap sang adik perempuan satu satunya, Yang baru di pertemukan sejak insiden 14 tahun yang lalu. Sanggup kah Aurellia menghadap...