31. Bawa Aku Pulang

1.7K 106 12
                                    


"Tinggalin barang haram itu Vanno, kamu pasti bisa" bujukku. Vanno bergeming, dia tidak memberikan jawaban dan aku kembali melanjutkan, "Tolong, demi masa depan kita kamu harus tinggalin obat-obatan itu"

Vanno menggeleng lemah, "Gue ga bisa" ucapnya sambil tertunduk dalam. Sesuatu dari dalam diriku seperti merosot jatuh. Vanno pasti sudah menjadi pencandu berat sehingga dia tidak bisa lagi berhenti mengonsumsi barang haram itu.

"Vanno" aku bergerak semakin dekat ke arahnya, merapikan rambutnya yang basah lalu berkata, "Kamu bisa, kamu pasti bisa, aku akan ada buat dukung kamu. Tolong Vanno, aku benar-benar memohon untuk—"

Vanno menepis kedua tanganku yang merangkum wajahnya lalu dia berteriak, "Gue bilang gue ga bisa!" aku menjadi lemas, "Gue ga bisa Widuri, gue ga bisa" rancaunya dan dia menangis.

Aku terpaku. Vanno masuk ke dalam pelukanku dan terus merancau kalau dia tidak bisa kehilangan obat-obatan itu sama besarnya seperti dia tidak bisa kehilangan diriku.

"Vanno aku tidak bisa tetap berada di sini jika kamu masih menggunakan barang haram itu" kataku. Aku terluka harus berkata jujur kepadanya.

Vanno kembali duduk, dia menghapus air mata yang membanjiri wajahnya lalu menatap kedua mataku dengan penuh permohonan, "Lo udah janji apa pun yang terjadi lo ga akan ninggalin gue" ucapnya dengan lirih, "jangan tinggalin gue..."

Sorry you missing the text, cerita ini sudah diterbitkan dan dapat kamu beli di google playstore or playbook ya.....link pembelian ada di bio aku😉

— TBC —

Vote+comment for next!

Pulang (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang