33. Maaf (21+)

2.5K 108 3
                                    

Padahal aku sudah berjanji kepada diriku sendiri untuk menjadi kuat tapi apa yang telah aku lalui kemarin malam sangatlah berat.

Vanno mengambil wajahku dari dadanya, ia menangkup pipiku lalu mencium bibirku dengan lembut. Aku membalas pagutan bibir Vanno dengan rakus, berharap rasa sesak yang memenuhi dadaku sirna oleh ciuman itu.

"Maaf" bisik Vanno di sela-sela ciuamannya, "Maafin gue yang selalu bikin lo nangis"

Aku mendorong dada Vanno sehingga ia berbaring di atas ranjang. Kutarik kausnya keluar melalui kepala lalu kukecup seluruh tubuh bagian atasnya yang sudah telanjang. Vanno mengerang saat ciumanku semakin turun ke bawah, aku mengintip wajahnya yang memerah melalui bulu mataku lalu menarik turun celana tidurnya dengan perlahan.

"Widuri...." geramnya.

Sorry you missing the text, cerita ini sudah diterbitkan dan dapat kamu beli di google playstore or playbook ya.....link pembelian ada di bio aku😉

— TBC —

Vote+comment for next!

Pulang (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang