35. Harapan

1.6K 95 22
                                    

Pintu kamar terbanting tepat di depan wajahku, aku terdiam sebelum memegang gagang pintu dan mendorong pintu kamar hingga terbuka.

Aku menghembuskan nafas pelan melihat Vanno sedang berbaring di ranjang dengan posisi membelakangiku. Dia salah paham dan pasti sangat terluka saat ini. Aku melangkah masuk ke dalam kamar dan kembali menutup pintu.

"Vanno" panggilku sambil berjalan menghampirinya. Aku naik ke atas ranjang lalu memeluk tubuhnya dari belakang, "Sayang...."

"Lo boleh pergi kalau lo jenuh sama gue, gue ga akan pernah mau direhabilitasi" ucapnya.

Aku mendesah gusar, "Kamu salah paham," kataku, "Aku ga jenuh sama kamu aku punya alasan, ayo kita bicara"

Vanno menggeleng dan aku semakin membenamkan wajahku di punggungnya, "Aku sayang banget sama kamu, Vanno"

"Bohong. Lo diemin gue sejak gue OD, lo muak sama gue 'kan?" oh tuhan, dia salah memahamiku sekali lagi.

"Vanno, tidak seperti itu" kataku, "Biarkan aku menjelaskan segalanya, kamu hanya akan menyakiti diri kamu sendiri jika tidak mau mendengarkan aku"

Vanno tetap menggeleng, "pergi saja Widuri, pergi" pria itu menarik nafas dalam, "Gue ga bakal nahan lo jika lo ga mau melanjutkan hubungan ini lagi"

Air mataku tumpah. Mengapa sangat mudah baginya memintaku untuk pergi? Aku hanya ingin yang terbaik baginya, aku tidak pernah berniat untuk mengakhiri hubungan ini apalagi meninggalkannya. Cintaku tidak pernah berkurang sedikit pun meskipun dia adalah seorang pecandu narkoba.

Sorry you missing the text, cerita ini sudah diterbitkan dan dapat kamu beli di google playstore or playbook ya.....link pembelian ada di bio aku😉

— TBC —

Vote+comment for next!

Pulang (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang