Kalau ada typo maafkan :v
Happy reading!
***
"Verina!! Ini gimana? Lo sih, jadi telat kan kita!"ujar Rachel pada Verina.
"Ya terus?"tanya Verina.
"Pake nanya lagi lo! Ini semua karena lo tau gak sih? Gue jadi ikutan telat kan! Ngeselin banget emang lo Iblis!"ujar Rachel lalu memukul mukul lengan Verina, namun tidak terlalu keras.
Jadi hari ini mereka berdua telat datang ke sekolah. Rachel juga sangat kesal pada Verina, karena ulah Verinalah ia menjadi telat. Rachel terus menyesali keputusannya kemarin untuk membiarkan Verina membawa mobilnya, yang mengharuskannya menunggu Verina tadi pagi. Namun yang ditunggu malah datang pukul 07.15 jelas saja mereka terlambat.
Yang membuat Rachel lebih kesal lagi adalah Verina yang dengan entengnya mengatakan bahwa ia telat bangun dan lupa, jika ia harus menjemput Rachel karena ia yang membawa mobil Rachel.
"Lo itu jangan marah-marah terus. Coba deh sekali-kali lo jadi cewek itu kalem dikit, siapa tau gitu gue jadi suka,"ujar Verina tiba-tiba.
"Idihh!! Enggak ya! Enggak mau gue kalau sampai disukain sama orang kaya lo!"
Verina memutar bola matanya malas. Telinganya sakit mendengar teriakan yang dilontarkan oleh Rachel padanya.
"Udah ya, jangan marah-marah terus. Nanti cantik lo ilang, mending kita lewat jalan belakang aja sekarang,"ujar Verina.
Rachel diam. Apa tadi kata Verina? Cantik? Itu tadi dia dipuji atau bukan?
"Jalan belakang? Terus mobil gue gimana?"tanya Rachel.
"Titipin aja kuncinya sama pak satpam. Nanti biar diparkirin,"jawab Verina.
Ponsel disaku Rachel bergetar yang membuatnya mengangkat ponselnya terlebih dahulu dikarenakan Nesia meneleponnya.
"Lo dimana sih? Ini udah bel tapi lo belum dateng juga. Lo sekolah atau enggak hari ini?"suara Nesia langsung menyambutnya disaat ia baru saja menerima panggilan dari sahabatnya itu.
"Gue telat, ini lagi didepan gerbang. Ini semua karena si Iblis nih, rese banget dia emang."
"Telat? Terus lo enggak bisa masuk dong?"
"Kata si Iblis masuknya lewat jalan belakang. Ini gue lagi jalan mau lewat jalan belakang sekolah."
"Lewat WBK berarti?"
"Iya mungkin? Gue juga enggak tau, udah dulu ya, Nes, ini gue mau masuk dulu. Bye." Panggilan langsung diakhiri oleh Rachel.
"Mobil gue gimana, Blis?"tanya Rachel karena kini mereka sudah berada dibelakang jalan sekolah yang letaknya dekat WBK (Warung Bu Ketty).
"Udah gue kasih ke satpam tadi kuncinya, bentar lagi bakalan dimasukin juga. Udah gue sogok tadi pake rokok,"ujar Verina.
"Rokok? Jangan bilang lo ngerokok?"tebak Rachel.
"Lah iya, emang gue ngerokok,"jawab Verina jujur.
"Dih enggak banget sih lo. Lo emang enggak tau kalau di rokok itu ada tulisan, rokok membunuhmu! Emang lo enggak takut? Rokok itu bahaya tau!"ujar Rachel.
Verina mengerutkan keningnya. Ini dia yang ke geeran atau memang Rachel yang seperti memberinya perhatian? Ya walaupun tidak dilontarkan secara langsung, namun makna dari kalimat yang dilontarkan Rachel seperti perhatian.
"Emang rokok itu Tuhan yang bisa ngebunuh gue? Enggak ngerokok juga bisa bikin orang mati kali! Itu semua menurut kuasa Tuhan, enggak ada yang bisa menentukan kematian orang kecuali Tuhan,"jawab Verina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Agnesia Saphira
Подростковая литература[END] Cover by : @chittava "Gua engga bakalan berhenti buat suka sama lo! sampai lo juga suka sama gua! gua engga peduli lo cewe sekalipun yang penting lo jadi pacar gua!" - Agnesia Saphira "Gua cuma mau bilang sama lo, engga usah ngayal ketinggian...