Alexa kini berdiri tepat didepan pagar rumah Nesia. Iya, gadis itu baru saja mengantarkan Nesia pulang.
"Jadi besok kita enggak ketemu dong?" tanya Nesia.
Alexa mengusap rambut gadis itu lembut. "Lusa kan bisa," ujar Alexa.
"Iya lusa bisa, cuma aneh jadinya, biasanya aku sama kamu ketemu setiap hari," ujar Nesia.
"Agnesia, jangan kaya gitu. Masih ada banyak hal yang harus kamu lakuin kan? Jangan lupain tujuan kamu, sama cita-cita kamu. Tujuan kamu sama cita-cita kamu itu bukan ketemu sama aku tiap hari."
"Aku ngerti. Cuma–," belum sempat Nesia melanjutkan ucapannya Alexa sudah memotongnya.
"Nes, selama ujian sebaiknya kita jangan ketemu dulu ya?" ujar Alexa tiba-tiba membuat Nesia mengerutkan keningnya.
"Kenapa? Kok gitu?"
"Aku gak mau karena aku, kamu jadi gak fokus ujian."
"Oke kita gak ketemu dulu itu, maksud kamu dalam artian kita enggak ketemu diluar selain di sekolah kan?" tanya Nesia.
Alexa diam sejenak, kemudian mengangguk. "Iya itu maksud aku," ujar Alexa.
Sebenarnya Alexa ingin mengatakan hal lain, tapi Alexa tidak bisa. Ia tidak bisa harus menghancurkan perasaan gadis yang ia cintai. Sedari tadi Alexa juga sudah dikirimi pesan oleh Kakeknya. Isi pesan yang dikirimkan pun sama semua, yaitu; batas Alexa hanya hari ini. Iya, batas Alexa bersama dengan Nesia hanya hari ini.
"Masuk ke dalem sana. Besok kamu harus siapin diri untuk ujian lusa kan?" ujar Alexa.
Nesia mengangguk. "Iya, aku masuk ya? Kamu pulangnya hati-hati."
Nesia kemudian membalikkan badannya. Ingin masuk ke dalam rumahnya. Namun Alexa memanggilnya yang membuat Nesia mengurungkan niatnya.
"Nesia."
Nesia kembali menghadap ke arah Alexa. Menatap pacarnya yang masih berdiri didekat mobilnya tepat di depan pintu gerbang.
"Kenapa?"
Alexa tidak menjawab apapun. Yang dilakukan Alexa saat ini adalah menatap wajah Nesia. "Aku pasti bakalan kangen sama kamu," ujar Alexa setelah beberapa detik.
"Aku juga pasti bakalan jauh lebih kangen sama kamu. Cuma kan kata kamu kita masih bisa ketemu di sekolah," ujar Nesia tersenyum yang dibalas Alexa dengan hal yang sama.
"Semangat buat ujiannya. Jangan mikirin aku aja ya nanti? Soalnya enggak akan ada pertanyaan tentang aku," ujar Alexa bercanda.
Nesia tertawa. "Mikirin kamu itu kaya udah jadi kewajiban tau gak? Gak bisa kalau enggak dilakuin," ujar Nesia.
Kali ini Alexa yang tertawa. "I love you," ujar Alexa tiba-tiba.
"I love you too," ujar Nesia, lalu gadis itu meralat kata-katanya saat menyadari ada yang salah. "Maksudnya, i love you more than you love me."
"I love you more," ujar Alexa.
"Enggak! Aku yang lebih cinta kamu," ujar Nesia tidak ingin kalah.
"Salah Nes, aku yang jauh lebih cinta kamu."
"Enggak ih! Aku ya!! Orang dari awal aku yang ngejar-ngejar kamu. Jadi aku yang lebih cinta kamu."
"Iya deh, aku ngalah. Kamu belum tau aja," ujar Alexa.
"Belum tau apa?"
"Bukan apa-apa."
"Ya udah sana pulang!! Tadi nyuruh aku masuk, tapi diberhentiin," ujar Nesia.
Alex tersenyum singkat. "Ya udah kamu masuk, aku pulang sekarang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Agnesia Saphira
Novela Juvenil[END] Cover by : @chittava "Gua engga bakalan berhenti buat suka sama lo! sampai lo juga suka sama gua! gua engga peduli lo cewe sekalipun yang penting lo jadi pacar gua!" - Agnesia Saphira "Gua cuma mau bilang sama lo, engga usah ngayal ketinggian...