Happy reading
****
Setelah mendengarkan cerita Bella kini hanya keheningan yang terjadi. Baik Alexa dan Bella keduanya sama-sama terdiam. Larut dengan pikirannya masing-masing.
Sampai akhirnya Bella yang memulai obrolan kembali. "Kamu pacaran sama Nesia udah berapa lama?" tanya Bella.
"Baru beberapa bulan," balas Alexa.
"Akhirnya kamu punya pacar juga ya?"
"Lo kaya menghina gue."
"Eh? Enggak kok! Aku enggak bermaksud gitu," ujar Bella sembari melambaikan kedua tangannya. Alexa yang melihat wajah Bella malah terkekeh. Gadis itu dari dulu sampai sekarang tidak pernah berubah ternyata.
"Al ..."
"Hm."
"Kamu udah maafin aku atau belum?"
"Tuhan aja Maha pemaaf, kenapa gue enggak?" ujar Alexa.
"Serius? Jadi kamu udah maafin aku?" tanya Bella lagi.
"Iya."
"Serius?? Beneran??" tanya Bella lagi. Matanya sangat berbinar saat mendengar Alexa mau memaafkannya.
"Bawel," ujar Alexa.
"Kok bawel? Kamu dari dulu suka banget ya ngatain aku bawel?" ujar Bella mencubit lengan Alexa.
"Bel gue enggak nyaman," ujar Alexa jujur saat Bella mencubit lengannya seperti dulu saat Alexa mengatakan jika Bella bawel. Bella yang mendengarkan sontak langsung menghentikan cubitannya pada Alexa. "Maaf."
"Iya."
Bella kini terdiam membuat Alexa menatapnya. "Gue enggak bisa berperilaku sama kaya dulu, Bel. Lo tau kan posisi gue? Gue enggak mau bikin cewek gue jadi salah paham. Walaupun dia enggak ada disini tapi gue tetep mau jaga perasaan dia," ujar Alexa.
Bella menganggukan kepalanya. "Aku ngerti kok."
"Makasih karena udah mau ngerti."
"Al," panggil Bella.
Alexa menatapnya dengan pandangan seolah bertanya 'Kenapa?'. Membuat Bella segera menjawabnya. "Boleh aku peluk kamu? Aku kangen sama kamu," ujar Bella.
Alexa diam seolah sedang berpikir, hingga akhirnya mengangguk mengijinkan. Bagaimanapun Bella adalah sahabat Alexa dari kecil. Alexa juga merindukan gadis itu.
Tanpa membuang waktu Bella segera menghambur ke pelukan Alexa. "I miss you, Al."
"I miss you too."
Sedangkan dibelakang mereka Farel, Andrean juga Verina sudah menyaksikan semuanya. Mereka bertiga sedari tadi menguping pembicaraan antara Alexa dan Bella. Mereka mengetahui semuanya.
"Woii lepas pelukannya! Inget Nesia! Gue aduin lo!" teriak Farel membuat Bella dan Alexa melepaskan pelukannya.
"Kita cuma pelukan karena kangen kok," ujar Bella.
"Jangan sering-sering nanti CLBK lo berdua," ujar Verina.
"Lo ngomong kaya gitu tuh keliatan takut kalau mereka CLBK. Masih suka Bella ya lo??" tuduh Farel seraya menunjuk nunjuk Verina tepat didepan wajahnya.
Verina melihat jari telunjuk Farel yang berada didepan wajahnya. Verina segera menjauhkannya dari depan wajahnya. "Bukan karena masih suka. Tapi karena ada hati yang harus dijaga," kata Verina.
"Iya, hati lo kan?" tanya Andrean.
"Kok gue? Bukanlah! Hati si Nesia lah. Gimana pun dia itu sahabatnya si nenek lampir, jangan disakitin hatinya, nantinya gue yang pasti bakalan diomelin si Lampir," ujar Verina membuat Andrean memicingkan matanya kearah Verina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Agnesia Saphira
Подростковая литература[END] Cover by : @chittava "Gua engga bakalan berhenti buat suka sama lo! sampai lo juga suka sama gua! gua engga peduli lo cewe sekalipun yang penting lo jadi pacar gua!" - Agnesia Saphira "Gua cuma mau bilang sama lo, engga usah ngayal ketinggian...