Happy reading
***
"FARELL ITU LAGUNYA TOLONG DIMATIIN! MAMA LAGI SAKIT GIGI KAMU MALAH NGIDUPIN LAGU GEDE BANGET!" teriakan dari Mama seorang Farel Fredly menggelegar keseluruh penjuru ruangan.
Farel yang tengah asyik bernyanyi mengabaikan teriakan dari Mamanya. Ia malah semakin membesarkan volume musik yang tersambung dengan sound system.
Ia berada di ruangan tempat ia berlatih musik. Farel sangat menyukai dunia musik, hingga ia memutuskan untuk membuat ruangan khusus untuk ia berlatih. Di ruangan itu lengkap dengan berbagai jenis alat musik, dimulai dari gitar, piano, drum, dan sebagainya.
Saat ini Farel tidak sedang sendiri, ada Alexa, Andrean, Kelly, juga Verina. Alexa yang meminta mereka untuk berkumpul di rumah Farel.
"Lo disuruh kecilin volume soundnya bego! Malah makin ditambah," teriak Verina.
Volumenya benar-benar besar, belum lagi ia memutar lagu berjudul Apakah itu Cinta dengan Versi Remix.
"Cinta, apakah itu cinta?
Bertanya tanpa sengaja....
Cinta, berkorban jiwaaaaaaaa
Indah harum bermaknaaaaaa," senandung Farel. Mengabaikan ucapan Verina.
"Lagunya gini amat," komentar Andrean.
"Farel please berhenti nyanyi, suara lo merusak gendang telinga gue," ujar Verina.
"Enggak akan didengerin. Mama–nya aja ngomong enggak di dengerin, gimana elo?" ujar Kelly.
"Gue kesini mau ngomongin sesuatu, tapi kelakuan Farel malah kaya gini," ujar Alexa geleng-geleng melihat tingkah laku sahabatnya.
"He-he-hee....
Ha-ha-haa
Mmm-mm-mm
Ooh, itukah cinta?" Farel masih tetap bernyanyi.
"FAREL!!! ANAK DURHAKA!" teriakan kembali terdengar, suaranya bahkan mengalahkan volume musik yang Farel putar.
"Durhaka banget emang," celetuk Andrean saat melihat Farel tetap asyik bernyanyi.
"Semoga kena azab api neraka," ujar Verina.
"Perasaan yang tanpa kabar...
Takkan tahu kapan dia datangggggg
Mulianya hati jernihkan pikiran
Siapkan iman kepada Tuhan......" nyanyi Farel.
"Buset apakah dia galau pemirsa??" tanya Verina pada Alexa, Kelly juga Andrean yang berada diruangan.
"Rel kecilin volumenya kalau lo masih mau nyanyi, Mama lo lagi sakit gigi, kasian," ujar Kelly.
"Emang anak durhaka! Sekali durhaka bakalan tetep durhaka! Enggak akan bisa jadi Durjana apalagi Durjaka!" ujar Andrean.
"Dari pada Durhaka, Durjana atau Durjaka, mending Sarjana iya gak? Berpendidikan tinggi dan mempunyai akhlak! Tidak seperti durhaka yang tidak mempunya akhlak," ujar Verina.
"Kalau durhaka ya mana punya akhlak lah! Namanya juga Durhaka, gimana sih lo?" ucap Andrean.
"Malah bahas Durhaka, Sarjana. Kaga nyambung lo berdua! Emang enggak ada yang waras selain gue sama Alexa disini," ujar Kelly.
KAMU SEDANG MEMBACA
Agnesia Saphira
Подростковая литература[END] Cover by : @chittava "Gua engga bakalan berhenti buat suka sama lo! sampai lo juga suka sama gua! gua engga peduli lo cewe sekalipun yang penting lo jadi pacar gua!" - Agnesia Saphira "Gua cuma mau bilang sama lo, engga usah ngayal ketinggian...