33. PERTEMUAN KEMBALI

3K 290 21
                                    

Happy reading

****

"Aku mau kenal dan mau temenan sama Bella. Bisa kamu ajak aku buat ketemu sama Bella?" tanya Nesia.

Alexa tak langsung menjawabnya. Ia justru menatap Nesia lekat-lekat.

"Aku tanya, kamu malah liatin aku gitu! Nyebelin banget," ujar Nesia.

"Siapa yang nyebelin?" tanya Alexa.

"Kamu!"

"Tapi kamu suka," balas Alexa.

"Iya aku suka. Bego banget kan ya?"

"Nyesel ceritanya?" tanya Alexa.

"Nggaklah, ngapain nyesel?" tanya Nesia balik lalu menaruh kepalanya di pundak Alexa.

"Jadi kamu bisa nggak, ajak aku ketemu sama Bella??" tanya Nesia mengembalikan topik pembicaraan awal.

"Asal kamu nggak aneh-aneh aja, aku mau."

"Aneh-aneh gimana? Orang aku mau ngajak Bella temenan kok. Letak anehnya dimana?"

"Emang kamu udah yakin mau ketemu Bella?" tanya Alexa.

"Yakin! Seratus persen yakin!" ujar Nesia.

"Yaudah."

"Yaudah apa nih?"

"Yaudah, nanti aku ajak ketemu sama Bella. Sekalian sama Kelly, dia juga mau aku ajak kenalan sama Bella."

"Bella cantik ya, Lex?" tanya Nesia tiba-tiba. Namun Alexa disebelahnya tidak menjawab, membuat Nesia langsung menegakkan tubuhnya yang semula bersandar pada bahu Alexa.

"Aku nanya ih! Kamu harusnya jawab. Kebiasaan banget," ujar Nesia.

"Kamu mau aku jawab jujur atau bohong?"

"Jawab jujur, sejujur jujurnya!"

"Semua cewek juga cantik, Nes."

"Cantikan mana sama aku?" tanya Nesia.

"Mau jawab jujur?"

"Iyalah!"

"Cantikan Bella," jawab Alexa jujur. Saking jujurnya membuat Nesia melototkan matanya sebal.

"AIR MINERAL, AIR MINERAL," teriak Farel saat baru saja memasuki ruangan dan melihat kearah Nesia juga Alexa. Memang benar-benar tukang ganggu.

Dibelakang Farel ada Andrean yang juga baru memasuki ruangan, disusul dengan Kelly kecuali Verina. Entah kemana gadis itu.

Kelly memilih untuk langsung duduk diikuti Andrean. Berbeda dengan Farel yang terlihat masih menawarkan air mineral pada Alexa dan Nesia, seolah-olah dirinya adalah penjual. Padahal air yang ia bawa hanya satu botol dan sudah diminum oleh dirinya.

"Mau Air Mineral, neng?" tanya Farel. "Cuma seratus ribu rupiah. Murah meriah."

"Air mineral apaan harganya segitu, setan?" tanya Andrean.

"Ini bukan air mineral biasa. Ini air mineral bekas gue jadi harganya mahal."

"Mending juga gue beli yang baru, sampai toko-tokonya gue beli, dari pada harus beli air bekas lo!" ujar Andrean.

"Gue bercanda elah! Seriusan amat hidup lu, Dre! Gak asik, pantes di putusin sama Amara," ujar Farel.

"Lo jangan bawa-bawa nama MANTAN dong!" balas Andrean dengan menekan kata mantan.

"Gayaan bilang mantan, tapi di hati masih demen. Liat si Amara deket cowok lain aja lo udah kaya cacing kepanasan," ujar Farel.

"Lo putus, Dre, dari Amara?" tanya Kelly.

Agnesia SaphiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang