Happy reading
***
"Apa kabar, Al?"
Alexa hanya diam. Masih shock dengan kejadian hari ini. Semua ini seperti mimpi, terlalu sulit menerima kenyataan ini. Kenapa harus sekarang? Kenapa disaat Alexa sudah menaruh hati pada Nesia?
"Al? Kamu ... kamu lupa sama aku?"tanya Bella lagi karna tak kunjung mendapatkan balasan.
Nesia menatap Alexa yang hanya diam. "Lex, kamu kenal dia?"tanya Nesia.
"Kamu enggak mungkin lupa sama aku kan, Al?"tanya Bella lagi.
Sementara Divana memandang Alexa dengan pandangan mengejek. Semua rencana yang ia susun sepertinya akan berhasil. Hanya tinggal melihat apa yang akan terjadi selanjutnya. Melihat Alexa yang hanya diam tidak bisa berkata apapun membuatnya merasa menang sekarang.
"Kenapa lo? Ditanya tuh jawab lah,"ujar Divana.
"Ini rencana lo?"tanya Alexa menatap tak suka Divana.
"Walaupun ini rencana gue atau bukan, harusnya lo seneng kan?"
Alexa kini beralih menatap Nesia. "Kamu ngajak aku kesini karena disuruh dia?"
"Iya,"jawab Nesia jujur.
Kini Alexa seperti dihadapkan dengan situasi yang begitu sulit untuknya. Ia senang mengetahui fakta jika Bella masih hidup. Namun ia merasa ini semua begitu tiba-tiba.
"Aku tanya kamu. Kamu kenal dia?"tanya Nesia lagi.
Alexa menghembuskan nafasnya dan detik berikutnya ia mengangguk. Tidak ada gunanya juga ia menutupi semuanya sekarang.
"Dia Bella. Temen aku, Farel, Verina dan Andrean,"ujar Alexa.
Nesia yang mendengar jawaban Alexa masih tidak percaya. Ia baru saja mengetahui tentang masa lalu Alexa dan kini ia mengetahui sebuah fakta jika Bella masih hidup.
"Aku mau pulang Lex,"ujar Nesia. Tanpa menunggu jawaban dari Alexa Nesia pergi begitu saja meninggalkan Alexa bersama Divana juga Bella.
"Nes ..." Alexa baru saja ingin menyusul Nesia namun ditahan oleh Bella.
"Al kamu enggak seneng aku masih hidup?"tanya Bella.
Alexa melepaskan tangan Bella yang berada di lengannya. "Lo bisa datang ke apartemen gue. Tempatnya masih sama. Disana ada Verina sama yang lainnya,"ujar Alexa lalu pergi menyusul Nesia.
Bella menundukkan kepalanya. Awalnya tujuannya memang agar Alexa melupakannya. Tapi kenapa disaat Alexa sudah melupakan kini ia merasa tidak rela? Tujuannya kembali lagi kesini bahkan karena ia ingin kembali ke masa lalunya dulu. Dimana ada sahabatnya yang selalu menjaga, melindungi dan membantunya disaat ia mengalami kesulitan.
Divana kini berdiri didepan Bella. Meletakkan kedua tangannya di pundak Bella kemudian tersenyum. "Jangan sedih gitu, muka lo jelek kalau kaya gitu,"ujar Divana.
"Semuanya udah terlambat ya, Div?"
"Belum, semuanya belum terlambat. Kalau Alexa udah enggak suka sama lo, kan masih ada gue yang sayang sama lo,"ujar Divana tiba-tiba.
"Div ..." Bella menatap Divana setelah mendengar ucapan gadis itu.
"Iya tau, kita cuma temen enggak lebih, gitu kan yang mau lo bilang ke gue? It's okay."
"Makasih udah bantu gue ketemu sama Alexa."
"Iya. Tapi lo enggak boleh sedih lagi ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Agnesia Saphira
Ficção Adolescente[END] Cover by : @chittava "Gua engga bakalan berhenti buat suka sama lo! sampai lo juga suka sama gua! gua engga peduli lo cewe sekalipun yang penting lo jadi pacar gua!" - Agnesia Saphira "Gua cuma mau bilang sama lo, engga usah ngayal ketinggian...